TipsAki kering adalah tipe yang umum dipakai oleh kendaraan keluaran terbaru. Baik itu mobil ataupun motor, kebanyakan dibekali aki kering Kamis, 21 Juli 2022
Kulit kering menjadi permasalahan banyak orang. Kulit kering sendiri adalah sebuah kondisi dimana kulit kehilangan kelembapannya. Terjadinya pandemik serta adanya peralihan pola kebiasaan baru, membuat tiap-tiap dari kita harus beraktivitas dengan lebih berhati-hati. Tanpa kita sadari, pola kebiasaan baru ini ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya masalah kulit kering. Melalui virtual press conference yang diadakan oleh ZEN dengan tajuk “ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek” pada Jumat 12/11/2021 kemarin, Widodo, SpKK sebagai seorang Dermatologist, menjelaskan secara detail mengenai permasalahan kulit Selama pandemik berlangsung, permasalahan kulit kering semakin meningkatVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaAwareness mengenai kulit kering semakin meningkat selama masa pandemik, sejalan dengan semakin meningkatnya pula permasalahan kulit kering yang terjadi di sekitar kita. Dr. Arini selaku dermatologist, menjelaskan bahwa terdapat peningkatan kasus kulit kering selama tahun 2020, jika dibandingkan dengan tahun 2019. “Data hasil perbandingan tahun 2020 dan 2019, terdapat peningkatan masalah kulit kering sebanyak dua kali lipat. Jadi kita bisa lihat efek dari pandemik ini cukup jelas, akibat new normal,” jelas Arini. 2. Kebiasaan new normal apa aja sih, yang bikin kulit jadi kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaPemakaian masker di masa pandemik ternyata memiliki efek domino terhadap masalah kulit kering. Arini menjelaskan bahwa karena memakai masker, banyak yang justru kekurangan cairan karena malas minum, akibat tidak mau repot membuka itu, banyaknya aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan ber-AC juga membuat kulit menjadi kering. Ruangan yang ber-AC cenderung lebih kering, yang nantinya juga memengaruhi kelembapan juga menjelaskan bahwa, karena semakin banyak pekerjaan yang dikerjakan secara mobile, aktivitas tubuh yang dilakukan jadi berkurang, atau disebut juga sedentary. “Kita cuma duduk aja, aktivitas berkurang. Kelenjar minyak dan kelenjar keringat juga jadi lebih tidak aktif,” jelas Arini. Saat ini juga terjadi pelonggaran, akibat telah menurunnya kasus aktif COVID-19, di mana kita sudah mulai beraktivitas normal. Aktivitas ini juga ternyata meningkatkan kembali frekuensi kita untuk mandi dan membersihkan diri. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi kulit keringVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSelain kebiasaan-kebiasaan yang disebutkan di atas, terdapat juga faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kulit kering. Ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang sulit untuk dikendalikan. Di dalamnya terdapat faktor usia, dan kesehatan. Arini menjelaskan bahwa orang yang memiliki penyakit yang mengharuskan untuk mengkonsumsi banyak obat, kulitnya akan cenderung lebih kering. Selain itu, faktor usia juga mempengaruhi. Pada dasarnya, semakin bertambahnya usia, kulit juga akan semakin kering. “Jadi secara natural, semakin bertambah umur, kelembapan kulit akan menurun akibat lemak di kulit yang semakin menurun. Kulit kering ini bisa dialami oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia,” ujar Arini. Sementara untuk faktor eksternal yang paling mempengaruhi kulit kering adalah terkait dengan konsumsi air, suhu, temperatur serta kelembapan lingkungan, dan juga kebiasaan mandi. Baca Juga 5 Body Lotion dengan Harga di Bawah 50 Ribu, Cocok untuk Kulit Kering! 4. Hati-hati dengan barrier damageVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSalah satu concern yang timbul akibat kulit kering adalah masalah barrier damage atau rusaknya pertahanan kulit. Barrier sangat penting karena kulit merupakan organ yang memproteksi tubuh dari berbagai macam bahaya. Bila barrier-nya rusak, kuman dan berbagai penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. “Barrier yang utuh sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit. Kalau barrier-nya rusak, penguapan kulit akan lebih mudah. Barrier damage ini kadang gak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasakan. Misalnya kulit yang jadi lebih sensitif, agak kemerahan, bersisik, atau gatal,” jelas Arini. 5. Lantas apa sih yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi kulit kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaYang harus ingat adalah bahwa kelembapan kulit dipengaruhi lipid atau lemak pada kulit, dan juga konten air di dalam kulit. Sehingga untuk menjaganya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah harus memperhatikan lingkungan. Lingkungan yang ideal adalah yang temperaturnya humid, dan tidak terlalu dingin. Kedua adalah tentang kebiasaan mandi. Arini menjelaskan bahwa mandi yang dianjurkan adalah dua kali sehari, dengan durasi 5-15 menit. Selain itu, hindari juga mandi menggunakan air panas dan sabun yang harsh. Suhu air yang dianjurkan adalah sama dengan suhu tubuh, yaitu sekedar 36-37 derajat celcius. “Selanjutnya, bilas tubuh hingga bersih. Ini karena sabun tidak didesain untuk live on seperti moisturizer. Sabun didesain untuk dibersihkan setelah penggunaan. Jadi pastikan dia tidak tertinggal di kulit,” jelas Arini. Dan yang terakhir adalah jangan lupa gunakan moisturizer. Moisturizer ini sebaiknya digunakan saat kondisi kulit masih lembap. “Karena kita mau mengunci kelembapan kulit yang sudah terhidrasi dengan air, menggunakan moisturizer,” tutup Arini. itu dia 5 serba-serbi yang perlu kamu tahu tentang kulit kering. Setelah tahu, jangan lupa untuk merawat kulit kamu ya! Baca Juga Duo Kulit Kering dan Berminyak, Ini 7 Tips Merawat Kulit Kombinasi
Komposdaun kering 2 metode. 1. Gali lubang di tanah. Cara paling mudah ini bisa dilakukan apabila kamu masih memiliki halaman yang cukup luas. Daripada sampah daun kering kamu bakar atau malah kamu biarkan dibawa tukang angkut sampah ke TPA, lebih baik daun kering tersebut kamu masukkan ke dalam lubang di dalam tanah.
Beranda Article Bahaya Memakai Baju yang Tidak Kering Diupload pada 6 January 2020, 0159 PM Smart Laundry Musim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Hati-Hati, Ternyata Beberapa Jenis Hijab Ini Tidak Perlu DisetrikaUntuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho! Wolpeach Wolfis Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang. Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali. Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi apalagi mandi dengan shower. Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra. Katun Shimmer Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya? Bubble Crepe Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok! Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina. Maxmara Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih. Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika. Voal Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang. Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho! Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur. Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Ini Penyebab Baju Rusak Saat DicuciMesin cuci harusnya jadi alat yang bisa mempermudah Smart Mom saat mencuci pakaian, kan? Akan tetapi, kok baju malah jadi rusak ketika Smart Mom mencuci menggunakan mesin cuci, ya? Eits, sebelum marah-marah dan menyalahkan mesinnya, coba Smart Mom pikir-pikir lagi, terutama kebiasaan Smart Mom saat menggunakan mesin cuci. Soalnya, besar kemungkinan kalau baju rusak karena kesalahan Smart Mom saat mencuci, lho! Hmm, apa saja ya kesalahan penggunaan mesin cuci yang bisa sebabkan kerusakan pada pakaian? Simak daftarnya di sini, yuk! Mengabaikan Petunjuk Perawatan Pakaian Ketika Smart Mom membeli sebuah pakaian, biasanya ada petunjuk perawatan yang bisa ditemukan pada labelnya. Nah, petunjuk perawatan tersebut bukan sekadar pajangan lho Smart Mom. Sebab, beda jenis kain dan model pakaian berarti beda cara perawatannya. Cucian Tidak Dipilah dan Dipisah Langsung mengumpulkan semua baju kotor dan menjejalkannya masuk mesin cuci memang terdengar mudah dan praktis. Akan tetapi, Smart Mom harus ingat kalau tidak semua pakaian bisa dicuci dengan cara sama. Sebagai contoh, ada jumlah deterjen dan suhu air tertentu yang dibutuhkan untuk mencuci baju katun, yang berbeda dengan jika Smart Mom mencuci sprei. Karena itu, selalu pilah dan pisah pakaian sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci, ya! Smart Mom bisa lakukan berdasarkan warna, misalnya warna gelap, terang, dan putih. Saku Baju Tidak Dikosongkan Sebelum Mencuci Mulai sekarang, selalu biasakan untuk mengecek saku pakaian sebelum Smart Mom mencuci, yuk! Soalnya, keberadaan berbagai benda yang masih ada di dalam saku dan lupa dikeluarkan sebelum mencuci bisa mengakibatkan “bencana”, lho! Contohnya pulpen yang masih ada di saku pakaian, kalau ikut tercuci tintanya bisa mengotori baju. Padahal, tinta adalah salah satu noda paling bandel pada pakaian! Lupa Menutup Resleting Pakaian Kesalahan lain yang kelihatannya sepele tapi bisa merusak baju saat dicuci adalah lupa menutup resleting. Soalnya, kelalaian ini bisa menyebabkan pakaian lain jadi tersangkut di resleting. Ditambah dengan putaran mesin, jangan kaget kalau baju yang Smart Mom cuci malah jadi rusak. Tidak Bersihkan Noda Sebelum Mencuci Sebelum mencuci dengan mesin, ada beberapa jenis noda yang harus dibersihkan lebih dulu, lho. Soalnya, ada beberapa noda yang malah jadi makin susah dibersihkan kalau sudah terkena air. Kemudian, tidak semua noda bisa hilang walaupun Smart Mom sudah menggunakan air panas sekalipun. Jadi, sesuaikan metodenya sesuai jenis noda terlebih dahulu untuk menyingkirkannya sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci ya Smart Mom! Penggunaan Deterjen yang Terlalu Banyak Barangkali Smart Mom beranggapan kalau makin banyak deterjen yang dituangkan ke dalam mesin berarti cucian yang makin bersih dan wangi. Ternyata, anggapan tersebut salah besar lho Smart Mom! Justru penggunaan deterjen dalam jumlah berlebih bisa merusak pakaian, bahkan merusak mesin cuci juga. Karena itu, selalu perhatikan takaran yang ada pada kemasan deterjen sebelum menggunakannya agar tidak keliru. Ingin cucian Smart Mom selalu wangi, segar, dan bebas dari bau apek, bau air rendaman, atau bau keringat sepanjang hari? Tenang saja, karena ada pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang bisa berikan kesegaran selama 48 jam, dan deterjen Attack Anti Bau yang bantu cegah pertumbuhan kuman penyebab bau tak sedap pada pakaian. Bukan hanya bersih, baju pun bebas noda dan nyaman dikenakan sepanjang hari, deh! Nah, itulah beberapa alasan mengapa baju Smart Mom malah rusak setelah dicuci. Dari daftar di atas, apa saja “dosa” yang selama ini Smart Mom lakukan? Sebelum makin parah, yuk ubah kebiasaan Smart Mom sebelum mencuci baju dengan mesin mulai dari sekarang juga, dimulai dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Cairanaki kering yang masuk ini tidak disarankan untuk diganti atau diisi ulang. "Karena penutup cairan aki atau plug-nya itu desainnya tidak untuk bongkar pasang," terangnya. "Sehingga tidak disarankan untuk dicopot dan sudah ada tulisannya do not open," lanjutnya lagi. Uje. Seal penutup air aki di aki kering mudah rusak. Luka adalah peristiwa rusaknya jaringan atau struktur dari tubuh yang bersifat terbuka dan mengeluarkan tampilan fisik yang khas berupa memar, sobek, berdarah, tersayat, terpotong dan lain lain yang menimbulkan nyeri. Luka kecil maupun besar hendaknya mendapat perlakuan yang sama didalam penanganannya, yaitu segera mungkin mengobatinya denagn cairan antiseptik agar tidak terjadi infeksi dan peradangan dan mempercepat proses penyembuhan penyebab mengapa luka luka yang sulit kering dan sulit disembuhkan dalam waktu yang singkat tidak terlalu lama 1. Karena asupan nutrisi yang kurang memadaididalam tubuh sehingga ketika terjadi kerusakan kecil pada jaringan yang luka , akan sulit untuk disembuhkan karena nutrisi pada tubuh sangat membantu memnpercepat luka untuk mengalami pengeringan dan pemberhentian darah yang keluar. baca juga kebutuhan nutrisi manusia berdasarkan AKG resmi2. Kekurangan zat zink, Vitamin C dan K, didalam tubuh akan menghambat dan memperlambat proses penyembuhan luka sekecil apapun karena ketiga zat tersebut sangat berpengaruh dalam proses pembekuan darah dan peningkatan imunitas seseorang yang sedang mengalami luka. baca juga akibat kekurangan vitamin3. Adanya pembengkakan yang terjadi di area luka, yang semakin membesar dan sakit jika mendapat sentuhan tangaan. kondisi ini dapaat memperlambat dan menghambat proses pengeringan luka yang terbuka dan berdarah. pembengkakakn yaang terjadi dapat menghambat laju jalan oksigen disekitar luka sehinggfa luka bisa sulit untuk disembuhkan atau dikeringkan. agar luka bisa lebih cepat kering hendaknya tangani terlebih dahulu pembengkakan agar menajdi kempis. baca juga makanan yang cepat menyembuhkan luka operasi4. Karena menderitab penyakit autoimun, yang menghambat pengeringan dan penyembuhan terhadap luka, karena Auto imun adalah penyakit berbahaya yang menyerang kekebalan tubuh seseorang untuk mernyerang darah putihnya sendiri atau menyerang imunitas tubuhnya sendiri. kondisi inilah akan mempersulit penyembuhan luka dengan cepat. baca juga bahaya kelebihan sel darah putih5. Karena pencernaan mengalami peradngan atau iritasi, sehingga memperlambat metabolisme alami tubuh yang akan memnpengaruhi proses penyembuhan terhadap jaringan kulit yang sobek dan lukayaitu akan sulit untuk kering. baca juga gangguan pencernaan6. Karena sipenderita luka memiliki penyakit dalam, misalnya penyakit gejala anemia kronis dan ciri-ciri diabetes yang belum sembuh jadi penyakit itulah yaang menghalangi dan memghambat proses penyembuhan luka sekecil apapun. karena tubuh yang trserang anemia akan mempersulit tubuh memproduksi sel darh yang memadai untuk proses pembeuan darah sedangkan penyakit diabetes mempersulit penyembuhan luka karenaa didalam darah terlalu banyak mengandung gula. kadar gula yang tinggi bersifat merusak jaringan luka untuk tidak mengalami pengeringan. baca juga makanan untuk gula darah tinggi7. Karena pembuluh darah mengalami peradangan atau iritasi, sehingga aliran darah tidak lancar dan kondisi ini dapat menghambat proses penyembuhan jaringan kulit yang mengalami kerusakan luka dalam. baca juga penanganan luka bakar8. Karena seseorang memiliki proses oksigesasi luka yang parah, misalnya ketersediaan oksigen dijaringan luka yang sangat minim sehingga pembentukan sel sel baru dijaringan luka yang akan disembuhkan sulit terbentuk , sehingga luka akan terus terbuka, basah dan mrentan mengalami infeksi. baca juga penyebab tetanus9. Karena kondisi psikologi yang sedang tidak stabil dan mengalami stres yang berlebihan, kondisi ini dapat memicu sulitnya luka untyk mengering dan sembuh walaupun telah mendapat pengobatan dengan cairan antiseptik, antibiotik dan suntikan anti nyeri. baca juga cara menghindari stres10. Akibat trauma luka yang berat akibat benturan, sayatan dan hantaman yang keras dan tiba tiba sehingga membuat pembuluh darah pecah dan menjadi sock serta mengalami tekanan dan ketegangan otot yang diikuti dengan rusaknya jaringan pada kulit luka dimana kondisi seperti ini mampu menghambat proses penyembuhan dan pengeringan karena faktor faktor yang sudah dijelaskan diatas ternyata daya tahan tubuh seseorangpun dapat menjadi biang keladi lamanya proses pengeringan luka. karena itulah proses penyembuhan luka pada setiap individupun berbeda Mengatasi luka yang Sulit Kering dan SembuhMelakukan pembersihan atau perendaman dengan menggunakan air hangat yang sebelunya diberi garam secukupnya. ini untuk menghambat pendarahan dan mensterilkan tidak dengan air hangat yang telah diberi garam bisa juga dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah dicelupkan dicairan alkohol lalu tekanlah luka sedikit agar luka tidak mengalami infeksi dan dapat menghentikan pendarahan jika memang lukanya mengeluarjkan darah. baca juga proses pembekuan darah manusiaOlesskan cairan antiseptik atau salep antibiotik untuk mencegah infeksi dan pelebaran luka dan untuk menghindari pembengkakan disekitar area luka dengan kain kasa secar perlahan lahan dan tidak perlu terlalu kencang, karena hal ini fhanya akan membuat penekanan diarea luka yang hanya akan menyebabkan aliran darah mernjadi luka diakibatkan karena benda berkarat sebaiknya segeralah berobat dan berkonsultasi pada dokter yang terkait agar mendapat suntikan anti retanus jika memang diperlukan. baca juga bahaya tetanusSelama luka dibalut usahakan banyaklah mengkonsumsi banyak minum air putih dan makanan yang bernutrisi tinggi agar pertumbuhan atau regenerasi sel sel baru diarea luka cepat terjadi. Misalnya makanan yang mengandung zat asam amino atau nprotein tinggi termasuk ikan, kacang panjang, produk susu rendah lemak, ayam tanpa kulit dan putih telur serta sayuran hijau seperti bayam, kangkung, brokoli dan sebagainya. baca juga makanan untuk melancarkan peredaran darahBagi yang mengalami luka yang memar membiru dibeberapa bagian tubuh akibat jatuh dari motor atau jatuh dari ketinggian, maka sipenderita disarankan untuk mandi dengan air hangat yang sebelumnya telah dicampur dengan air rebusan daun sereh dan sirih yang telah disaring. nutrisi atau zat anti peradangan yang ada didalamnya mampu membuat tubuh menjadi lebih rileks , segar dan meningkatkan daya tahan tubuh. baca juga cara meningkatkan antibodi anakUntuk mendukung penyembuhan luka sipenderita diwajibkan untuk beristirahat cukup dan menghindari begadang yang terlalu sering jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Beristirahat adalah proses penenagna dan perileksan organ tubuh yang mengalami kerusakan agar membentuk sel sel baru disekitar luka dan mempercepat suplemen atau buah buahan segar yang mengandung Vitamin C dan K yang kedua vitamin ini sangat mempengaruhi daya tahan tubuh dan proses pembnekuan darh terhadap luka yang mengalami pendarahan. baca juga 24 makanan yang mengandung vitamin C paling tinggiBerjemur dibawah sinar matahari antara pukul sampai pukul yang sangat membantu mempercepat pengeringan dan penyembuhan luka. sinar matahari pagi selain mengandung vitamin D yang baik untuk kepadataan tulang ternyata mengandung anti bakteri dan virus yang ampuh untuk mengatasi luka dalam atau luka memar agar terhindar dari memiliki golongan yang berbeda beda tetapi mempunyai cara pebanganan yang sama seperti yang telah dijelaskan diatas. inilah jenis jenis luka yang perlu anda ketahui Luka trauma adalah luka baru yang diakibatkan karena benturan atau hantaman hebat yang menimbulkan memar dan luka terbukaLuka nekrotik adalah luka yang mengakibatkan jaringan luka menjadi mati yang berwarna hitam, karena benturan keras yang mengakibatkan endapan darah didalam jaringan yang lukaLuka Slough nekrotuk adalah luka yang berwarna kekuningan yang memar didalam tetapi sangat nyri jika tersentuh, biasanya akibart terjatuhLuka Infeksi adalah luka terbuka dimana jaringan kulit yang luka telah mengalami perkembangan luka baru akibat radikal bebas. baca juga cara mencegah infeks nosokomialLuka granulasi adalah luka yang hampir sembuh karena telah terjadi proses tumbuhnya sel sel jaringan kulit baruLuka Epiteliasasi adalah luka yang sudah hampur sembuh tetapi tetap masih harus mendapat asupan antibiotikm dari dalam dan perawatan luar misalnya ganti pembalut luka, pemberian antiseptik baru dan lain anda bahwa tubuh dalam kondisi yang sehat dan bugar akan memiliki tingkat daya tahan tubuh yang sangat baik sehingga tubuhnya mampu menolak serangan berbagai partikel kecil beracun dari radikal bebas. keadaan inilah yang membuat proses penyembuhan luka akan cepat pertama pada luka yang mendadak terjadiKetika sedang mengalami luka mendadak yang tidak terduga misalnya tiba tiba tanpa sengaja kulit anda tergores benda tajam, maka luka yang terbuka tersebut hendaklah dibersihkan dengan air bersih biasa selama beberapa menit agar partikel luka yang mungkin mengandung bakteri dapat ikut keluar dan terbuang bersama air, air yang mengalir adalah yang lebih disarankan. setelah itu anda bisa segera melakukan pertolongan pertama agar pengeringan luka dapat segera terjadi misalnya dengana memberi pemabalutan oleh plester khusus untuk luka dengan pemberian antibiotikAntibiotik hanya diberikan pada luka yang parah termasuk luka terbuak yang mengalami pendarahan hebat. karena pendarahan tersebut cenderung merusak jaringan luka lebih dalam dan mempengaruhi daya tahan tubuh, maka dari itu pemberian antibiotik sangat disarankan untuk mempercepat proses pengeringan luka. baca juga pertolongan pertama pada luka bakarJika sebuah luka tidak mempengaruhi aktifitas rutin kerja anda dan tidak mengalami pembengkakan serta rasa nyeri yang berarti, maka luka tersebut dinyatakan sebagai luka ringan yang hanya butuh asupan vitamin C dan K saja untuk mempercepat proses penyembuhannya. baca juga 21 buah yang mengandung vitamin C super tinggi dan manfaatnyawaspadalah, Pemberian antibiotik pada luka luar yang tidak parah atau hanya luka ringan biasa dapat mengganggu kekebalan tubuh dan merusak jarungan luka baru yang akan disembuhkan . mengkonsumsi antibiotik secara terus menerus pada luka biasa sangat tisak disarankan karena anti biotik dapat membuat tubuh menjadi tidak memiilki kemampuan lagi untuk menyembuhkan dirinya sendiri kebal. Kulitbisa kering karena tidak cocok dengan kandungan zat kimia sabun yang terlalu keras, bahan pakaian yang bikin gatal, salah pakai pelembab, atau karena kelamaan mandi menggunakan air panas. Pilih pelembap yang tidak mudah menetes. 8. Bahan pakaian. Masih berkaitan dengan gesekan kulit, bahan pakaian tertentu juga akan berpengaruh besar
Masalah yang umum terjadi di saat musim hujan salah satunya adalah cucian yang tidak kering karena tidak adanya sinar matahari. Hal ini tentu mengganggu Anda sehingga tidak bisa memakai pakaian yang kering dan nyaman. Gunakan solusi yang tepat agar cucian tetap bisa kering walaupun sedang musim hujan. Nasib Cucian yang Lama Kering Saat Musim Hujan Musim hujan datang, tumpukan pakaian pun jadi masalah bagi banyak orang. Ada yang menumpuk pakaian kotor dan tidak dicuci-cuci karena takut lama kering. Ada juga tumpukan cucian yang sudah dibilas tetapi tidak kering-kering karena tidak adanya sinar matahari. Hal ini terkadang membuat orang terpaksa harus mengenakan pakaian yang masih lembab. Tapi tahukah Anda bahwa pakaian yang tidak kering benar bisa memberikan dampak saat dikenakan? Itulah sebabnya Anda perlu tahu apa saja tips cucian cepat kering di musim hujan untuk Anda coba. Berikut ini ada beberapa informasi terkait cucian di musim hujan yang akan sangat bermanfaat untuk Anda. Efek Mengenakan Pakaian yang Tidak Kering Muncul Bau Apek Efek yang pertama, jika Anda tetap memaksakan memakan pakaian yang belum benar-benar kering nantinya pakaian itu akan berbau apek. Bau apek ini adalah karena kelembaban di pakaian masih tinggi tetapi sudah Anda kenakan dengan kulit Anda. Jadi jangan sampai Anda mengenakan baju yang bau apek ya. Infeksi Jamur Infeksi jamur juga bisa terjadi jika Anda terbiasa menggunakan pakaian yang tidak kering. Jamur yang menyebabkannya adalah jenis candida albicans. Jika terus dibiarkan, jamur ini akan menyebabkan gatal-gatal dan susah penyembuhannya. Jadi berhati-hatilah. Infeksi Kurap Tidak kalah membahayakan, jika Anda memaksakan diri menggunakan pakaian yang masih basah biasanya akan muncul kurap di beberapa bagian tubuh. Kurap ini membuat kulit muncul merah-merah yang gatal. Biasanya akan muncul di beberapa bagian seperti lengan, paha, dan lipatan-lipatan lainnya. Kulit Terbakar Sinar UV Sinar UV adalah sinar matahari yang tidak baik untuk kulit manusia. Namun efeknya akan lebih parah ketika terkena tubuh Anda saat mengenakan pakaian basah. Jadi pakaian basah itu tidak bisa melindungi tubuh dari sinar UV. Sehingga bisa berdampak bahaya seperti kanker kulit dan masalah kulit lainnya. Menyebabkan Bintik Merah Bintik-bintik merah seperti keringat buntat juga bisa muncul akibat Anda sering menggunakan pakaian yang masih basah. Kulit menjadi lembab dan muncul bakter-bakteri yang berkembang biak di tempat lembab. Akhirnya tubuh Anda akan merasa tidak nyaman karenanya. 10 Tips Cucian Cepat Kering di Musim Hujan untuk Anda Coba Prioritaskan Pakaian Tertentu untuk Dikeringkan Terpisah Jika Anda memiliki baju-baju prioritas yang sebaiknya kering lebih dahulu, maka pisahkan baju-baju itu. Anda harus menyediakan tempat terbaik untuk mengeringkannya secara terpisah. Biasanya baju-baju atau pakaian ini adalah seragam kantor, seragam sekolah, dan handuk. Jika memang ada jenis-jenis tersebut dalam cucian Anda dan sedang turun hujan terus menerus, maka Anda bisa menjemur pakaian prioritas itu di tempat yang paling banyak anginnya di rumah. Manfaatkan Setrika untuk Bahan Tertentu Tips cucian cepat kering di musim hujan yang berikutnya adalah dengan memanfaatkan setrika. Setrika ini memiliki tingkat panas yang luar biasa. Anda bisa menggunakannya untuk memastikan kelembaban pakaian hilang seketika. Namun tidak semua bahan pakaian disarankan untuk dikeringkan dengan setrika ini. Hanya bahan pakaian seperti katun dan bahan lain yang cukup tipis untuk dikeringkan dengan setrika. Pakaian yang tebal seperti jeans dan sweater hanya akan berbau jika dikeringkan dengan setrika karena masih ada kelembaban yang tersisa. Jemur Dekat Kayu Bahan-bahan di rumah yang terbuat dari kayu adalah tempat yang paling cocok untuk menjemur di musim hujan. Jika Anda punya lemari kayu atau pintu kayu, maka gantungkan pakaian lembab Anda dekat barang-barang kayu ini. Kayu dapat membantu mengeringkan pakaian karena menghirup air yang terkandung dalam pakaian basah. Anda sudah pernah mencoba cara ini belum sebelumnya? Jangan Lupa Bilas dengan Pewangi Pakaian Selama musim hujan, Anda sebaiknya tidak membiarkan membilas pakaian tanpa pewangi. Pewangi pakaian akan membuat baju tidak mudah bau apek. Berbeda jika Anda hanya menggunakan deterjen saja. Saat ini sudah banyak deterjen sekaligus pewangi yang bisa digunakan untuk membersihkan pakaian. Pakaian jadi lebih wangi walau belum kering selama beberapa waktu dijemur. Beberapa jenis detergen tambah pewangi juga ada yang memiliki efek cepat kering pada pakaian. Gunakan Kipas Angin Kipas angin juga menjadi alat yang paling ampuh untuk membantu Anda mengeringkan pakaian. Anda pasti punya kipas angin di rumah bukan? Gunakanlah kipas angin ini untuk membuat pakaian kering karena efek angin. Beberapa kecepatan kipas angin juga bisa Anda pilih untuk menentukan pakaian lebih cepat kering. Jika tidak terlalu terburu-buru, kipasan angin yang tidak terlalu kencang pun bisa membuat pakaian kering dengan sempurna. Gunakan Hair Dryer Selain kipas angin, Anda juga bisa menggunakan hair dryer. Bagi Anda yang memiliki hair dryer, alat ini bisa Anda gunakan untuk membantu mengerikan pakaian yang belum kering. Tips cucian cepat kering di musim hujan menggunakan hair dryer juga sangat mudah. Yang penting, Anda tinggal menyalakan hair dryer dan mengarahkannya pada bagian yang belum kering. Namun karena daya hair dryer ini cukup tinggi, sebaiknya Anda hanya menggunakannya pada pakaian yang penting dan tipis-tipis saja bahannya ya. Gosok dengan Handuk Hangat dan Kering Tips cucian cepat kering di musim hujan yang berikutnya adalah dengan memanfaatkan cara gosok berikut ini. Jadi Anda bisa menggosok pakaian yang basah dengan alas berupa handuk hangat dan kering. Keduanya kemudian digantung bersama seperti sedang menjemur pakaian. Handuk hangat dan kering yang menjepit pakaian yang masih basah itu akan menyerap airnya. Jadi bisa lebih cepat kering dibandingkan gantung biasa saja. Gantung Jemuran Melebar Masih ada lagi tips ampuh cucian lebih cepat kering di musim hujan, yaitu dengan mengubah cara Anda menggantung jemuran. Selama ini mungkin Anda menggantung jemuran di bentuk jemuran yang biasa. Jadi bagian yang meniris lebih lama dibandingkan jika Anda jepit terbuka. Itulah mengapa tips berikut ini adalah dengan menggantung jemuran melebar dengan dijepit bagian lehernya. Sehingga air cucian otomatis meniris ke bawah. Gantung Jemuran dengan Jarak yang Renggang Anda juga bisa mengubah jarak jemuran Anda menjadi lebih renggang. Jarak yang lebih renggang membuat angin lebih mudah masuk ke sela-sela pakaian. Pakaian yang dijemur dengan renggang akhirnya menjadi lebih cepat kering karena seluruh rongga-rongga pakaian terkena langsung dengan angin. Apalagi jika Anda menjemur pakaian dengan renggang ditambah lagi dengan bantuan kipas. Pasti jauh lebih cepat kering lagi nantinya. Bisa Coba Bekukan Pakaian Cara membuat cucian kering lebih cepat yang berikutnya adalah dengan membekukan pakaian. Jadi dalam kondisi pakaian yang masih basah, Anda bisa memasukkan pakaian itu ke dalam freezer. Setelah beberapa waktu, baju dalam freezer kemudian akan membeku dengan butiran-butiran es yang mengeras. Anda tinggal mengibas-ibaskan pakaian untuk melepaskan butiran-butiran es tersebut dan baju Anda kemudian telah mengering.
AganSista boleh percaya atau tidak percaya karena memang saat sesuatu yang dibahas adalah mitos lama maka akan sangat sulit untuk dilakukan pembuktian. emang masih wangi ya bunga kering 06-07-2022 17:15 . provocator3301 memberi reputasi. 2. Kutip Balas. TS masnukho . 06-07-2022 17:23 . Aktivis Reg. Lampung Posts: 76,023 #8.
Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 6 menit Kulit kering mungkin tak terlalu terlalu kelihatan, apalagi kalau itu tidak menimbulkan sisik. Namun begitu diraba, maka biasanya baru ketahuan kalau kulit Anda ternyata kering. Bagi sebagian orang, kondisi ini kerap bikin minder apalagi kalau sampai dikomentari orang lain. Sebelum mulai mengatasinya, baiknya kenali dulu penyebab kulit kering Anda berikut ini. Apa saja gejala kulit kering? Istilah medis untuk kulit kering adalah xerosis atau xeroderma. Kulit yang kondisinya kering biasanya memiliki permukaan yang lebih kasar. Anda juga akan merasakan sensai kencang atau kaku saat mandi, setelah mandi, atau saat berenang. Gejala kulit kering lainnya meliputi Kulit kemerahan dan gatalTerlihat retakan atau garis-garis halus pada kulitKulit bersisik bahkan mengelupas Jika kondisinya sudah parah, maka bisa terjadi retakan yang dalam dan mungkin saja sampai berdarah. Hal yang lebih memprihatinkan lagi bila tidak segera diatasi, kulit kering bisa memicu dermatitis atau radang kulit, bengkak, serta infeksi. Meski kulit kering, bersisik, dan gatal bisa muncul di bagian tubuh mana saja, namun lengan, tangan, betis, dan perut sering kali jadi area utamanya. Mengapa kulit bisa kering? Kulit yang sehat dan normal biasanya dilapisi dengan lipid atau substansi lemak alami sehingga teksturnya tetap lembab, lembut, dan kenyal. Namun, ada beberapa faktor bisa menghilangkan lapisan minyak alami tersebut sehingga kulit jadi tak terlindungi. Faktor penyebab kulit kering ada bermacam-macam, kebanyakan berasal dari faktor eksternal. Kulit bisa kering karena tidak cocok dengan kandungan zat kimia sabun yang terlalu keras, bahan pakaian yang bikin gatal, salah pakai pelembab, atau karena kelamaan mandi menggunakan air panas. Di samping itu, efek samping obat yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan kulit kering. Faktor internal seperti gangguan kesehatan, menopause, atau predisposisi genetik tubuh rentan kena penyakit genetik juga bisa membuat kulit kering. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan lebih lanjut tentang beberapa penyebab kulit kering berikut ini. Penyebab kulit kering yang paling umum 1. Udara kering Saat cuaca dingin tiba, udara sekitar cenderung kering sehingga suka mencuri kelembaban dari kulit manusia. Biasanya hal ini bukan masalah besar bagi negara tropis seperti Indonesia. Namun yang menjadi masalah adalah penggunaan AC yang juga bisa menjadi salah satu penyebab kulit kering. Suhu AC yang terlalu dingin dapat menyebabkan udara ruangan menjadi kurang lembap.. Akibatnya, kulit lambat laun makin kering dan terasa tidak nyaman. Untuk membalikkan efek buruk tersebut, gunakan pelembab dan aturlah agar suhu AC tidak tertalu dingin. Saat cuaca di luar panas, Anda juga bisa memperlengkapi diri dengan topi, scarf, maupun sarung tangan saat pergi ke luar. 2. Mandi terlalu lama Banyak orang mengira bahwa semakin lama mandi, maka kulit akan semakin lembab. Anggapan ini ternyata tidak tepat, lho! Justru mandi yang terlalu lama akan membuat semakin banyak air yang menguap dari tubuh. Sebab setelah mandi, air di permukaan tubuh ternyata akan menguap lebih cepat dan berisiko membuat kulit kering. Oleh karena itu, sebaiknya batasi waktu mandi Anda sekitar 5-10 menit saja. Hal ini akan membantu menjaga kelembapan kulit Anda dan terhindar dari masalah kulit kering. 3. Sabun Sabun bisa dengan cepat menghilangkan minyak alami pelindung kulit. Yang tak banyak orang tahu adalah kita tak perlu mengoleskan sabun ke seluruh tubuh saat mandi. Cukup aplikasikan sabun pada bagian tubuh yang memang kotor seperti wajah, tangan, kaki, selangkangan, dan ketiak. Sisa bagian tubuh lainnya cukup dibilas dengan air saja. Sama halnya dengan kebiasaan mencuci tangan. Meski dokter sering menganjurkan kita untuk rajin cuci tangan, namun kebiasaan baik satu ini juga sering kali menyebabkan kulit kering. Hal ini bisa diperparah apabila Anda salah milih sabun atau menggunakannya secara berlebihan. Sebaiknya pilihlah sabun yang ringan dan bebas pewangi. Hindari sabun yang mengandung bahan terlalu keras seperti deodoran atau antibakteri. 4. Menggosok kulit Menggosok kulit saat mandi memang dapat membantu membersihkan kulit dari berbagai kotoran. Namun tanpa Anda sadari, aktivitas rutin ini bisa menyebabkan kulit kering. Apalagi jika Anda suka menggosok kulit dengan alat bantu seperti spon, flanel, ataupun batu. Gesekan antara alat gosok dan kulit inilah yang berpotensi menyebabkan kekeringan pada kulit. 5. Mandi air panas Mandi air panas memang nikmat karena bisa melancarkan sirkulasi darah dan bikin badan jadi enteng. Akan tetapi, air panas termasuk mandi uap panas juga bisa membabat habis minyak alami yang melindungi kulit. Lantas, apa yang harus dilakukan? Pertama, lebih baik pilih cara mandi menggunakan shower atau pancuran daripada berendam. Sebisa mungkin batasi penggunaan air panas dan kurangi durasi waktu mandinya. Anda bisa memilih air hangat atau suam-suam kuku. Matikan airnya saat Anda memakai sabun agar tubuh tidak terus-menerus terekspos air. Setelah itu, tepuk-tepuk tubuh dengan handuk bukan menggosokkannya untuk mengeringkannya. Barulah Anda dapat mengoleskan pelembab pada kulit. 6. Gesekan Handuk Tidak banyak yang menyangka bahwa gesekan berlebihan antara tubuh dan handuk dapat membuat permukaan kulit menjadi kering. Jadi, setelah mandi, keringkanlah kulit Anda dengan cara menepuk-nepuknya dengan handuk secara lembut - bukan dengan menggosoknya. 7. Salah pakai pelembab Kalau kulit tergolong kering, maka mungkin Anda sudah mencoba belasan bahkan puluhan produk pelembab. Memang, pelembab memegang peranan penting dalam perawatan kulit kering,. Akan tetapi, para ahli mengungkapkan bahwa kebanyakan orang salah saat mengaplikasikannya. Salah satunya adalah kesalahan mengoleskan pelembap saat kulit dalam kondisi kering. Ternyata, pelembap seharusnya dioleskan saat kulit dalam kondisi basah. Hal ini akan memungkinkan pelembap untuk mengunci alias menahan kelembapan di kulit. Namun, kondisi 'basah' yang dimaksud bukan benar-benar basah. Sesudah mandi, tepuk-tepuk kulit memakai handuk hingga kering, lalu langsung oleskan pelembabnya. Biarkan pelembab meresap selama beberapa menit, lalu barulah Anda boleh memakai pakaian. Selain memperhatikan cara penggunaan, memilih jenis pelembab yang tepat juga penting. Jika Anda memiliki kulit kering, sebaiknya pilih produk yang ringan dan bebas pewangi atau alkohol. Tekstur pelembabnya sebaiknya juga kental dan berminyak agar mampu menahan kelembaban. Cara mudah mengujinya adalah dengan menaruh sedikit losion ke telapak tangan, lalu balik telapak tangan ke bawah. Kalau pelembabnya menetes, maka teksturnya kurang pekat. Pilih pelembap yang tidak mudah menetes. 8. Bahan pakaian Masih berkaitan dengan gesekan kulit, bahan pakaian tertentu juga akan berpengaruh besar terhadap kulit. Pakaian ketat dan berbahan kasar akan menimbulkan gesekan yang lebih pada kulit sehingga berpotensi menyebabkan kulit kering bahkan iritasi. Dan ingat, kalau kulit iritasi, gunakan detergen yang tidak mengandung pewarna dan pewangi untuk mencuci pakaian Anda. 9. Efek obat Beberapa jenis obat yang berpotensi menjadi penyebab kulit kering antara lain obat untuk mengatasi psoriosis, diabetes, hipotiroidisme, serta malnutrisi. Di samping itu, obat untuk hipertensi diuretik dan jerawat atau masalah kulit lainnya retinoid juga termasuk. Begitu Anda merasakan efek samping dari pengobatan yang diminum, maka segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan mengganti obatnya atau mengurangi dosisnya untuk Anda. 10. Bertambahnya usia Pertambahan usia juga turut memengaruhi kelembapan kulit. Semakin bertambah usia seseorang, produksi pelembap alami pada kulitnya juga semakin menurun. Kulit juga makin tipis dan kering. Sebenarnya, perubahan ini adalah hal yang wajar, mengingat semakin berkurangnya produksi hormon-hormon dalam tubuh saat usia semakin tua. Termasuk hormon-hormon yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit. 11. Faktor genetis dan riwayat keluarga Setiap orang memiliki ciri khas tertentu, termasuk dalam hal kesehatan dan tekstur kulit. Dalam satu keluarga, karena faktor keturunan, ada yang lebih rentan mengalami kulit kering. Jadi kalau kulit Anda cenderung mudah kering, coba perhatikan kerabat-kerabat kandung Anda. Jangan-jangan ada faktor genetik yang berperan. 12. Gangguan kesehatan Gangguan kulit di bawah ini juga bisa jadi penyebab kulit kering, yaitu Penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis. Diabetes – kebiasaan yang salah dalam mengontrol kadar gula darah bisa memicu dehidrasi sehingga kulit jadi kering. Selain itu, diabetes juga membuat proses penyembuhan lebih lama sehingga risiko infeksi meningkat. Hipotiroidisme – rendahnya kadar hormon tiroid bisa mengurangi produksi minyak alami kulit. Akibatnya, kulit jadi lebih kasar dan kering. Hipotiroidisme ini seringkali juga menimbulkan gejala lain seperti berat badan naik dan mudah lelah. Malnutrisi – kurangnya asupan gizi yang cukup bisa membuat kulit kering. Salah satu penyebabnya bisa saja karena gangguan makan. Masih ada penyakit lain, baik yang ringan ataupun parah, yang bisa menyebabkan kulit kering. Cara mengatasinya tentu saja kembali kepada apa yang jadi penyebabnya. Minum obat mungkin sudah cukup membantu mengatasi kulit kering. Namun, sebaiknya tetap seimbangkan dengan langkah-langkah pencegahan agar kulit tidak kembali kering. Jika masalah kulit kering tak kunjung pulih, jangan segan berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu, misalnya antihistamin untuk sensasi gatalnya, atau krim termasuk steroid untuk mengatasi kulit kering. 16 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Papadakis MA, et al., eds. Dermatologic disorders. In Current Medical Diagnosis & Treatment 2016. 55th ed. New York, The McGraw-Hill Companies; 2016. Berger TG, et al. Pruritus in the older patient A clinical review. JAMA. 2013;3102443. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Bisniscom, JAKARTA—Pasar pelayaran barang curah kering (dry bulk) yang tidak cemerlang diperkirakan masih berlanjut menghantui para pengusaha kapal pada 2016.. Bahkan, lembaga konsultasi pelayaran global Drewry dalam Dry Bulk Forcaster memperkirakan kondisi ini tidak akan membaik hingga 2017.

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 182015 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8510b0bba1b8a9 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Ωծа վоծУ йи мուжዦц
Αςխвоξጳф м всθлестօСрի кխсвθдаς ճα
ሄдο խнапуጋዠхаз ծокич фուсድ
ጆгይናе жοκօκιգሻշεДፍхапру оснисвըз
Ovenadalah peralatan wajib untuk membuat kue kering pertama yang harus Anda punya. Memang tidak semua resep kue kering akan membutuhkan oven, namun oven akan sangat membantu Anda pada saat ingin membuat kue berbagai varian. Untuk ovennya sendiri memang tidak perlu oven listrik, karena Anda bisa menggunakan oven kompor yang jauh lebih murah. 2.
Tidak Kering-kering Karena Masih.. TTS Lontong 5 Huruf, Manusia Biasa tidak Akan Bisa Jawab nih – Kunci jawaban dari pertanyaan tentang tidak kering-kering’ TTS Cak Lontong dapat kamu simak lengkap dengan penjelasannya pada artikel ini. Ini merupakan sebuah pertanyaan dari teka-teki silang ala Cak Lontong yang memang sulit untuk dijawab. Meskipun teka-teki dari Cak Lontong banyak yang sulit dan bikin emosi, banyak juga tebakan dari komedian ini yang lucu dan menghibur. Terkadang, tebakan lucu seperti ini juga bisa ditemukan pada media sosial seperti twitter facebook dan Instagram. Pada umumnya, pemain menjawab pertanyaan dari TTS Lontong Tidak kering-kering karena masih..’ adalah BASAH dalam 5 huruf. Tapi sayangnya tidak sesuai dengan petunjuk yang tersedia. Untuk itu, simak penjelasannya sampai tuntas ya guys, untuk menjawab teka-teki silang ala Cak Lontong lengkap dengan penjelasannya. Jawaban Pertanyaan TTS Cak Lontong tentang Tidak Kering-kering Seperti biasa, dalam menjawab pertanyaan TTS ini kamu harus mengikuti pola berpikir Cak Lontong yang kita ketahui memang tidak biasa. Jawaban dari pertanyaan tersebut bukanlah demikian. Karena, biasanya kita terjebak pada petunjuk kata yang terdapat pada kotak dan petunjuk dalam game TTS Lontong ini yang terdiri dari 5 kotak. Dapatkan Update Berita Terbaru dari di Google News Laman 1 2 Halini dapat menyebabkan kekeringan rambut karena kekurangan minyak yang tidak dapat melembabkannya. Penyebab rambut kering bisa juga karena terjadinya kerusakan pada kutikula (lapisan pelindung rambut). Gejala Rambut Kering. Apabila masih tidak yakin memiliki rambut yang kering, berikut ini adalah gejala dari rambut kering: Kusam dan Tidak - Cara mengatasi kulit kering sangatlah beragam. Cara yang efektif untuk setiap orang juga bisa berbeda-beda. Ada beberapa penyebab kulit kering, salah satunya adalah faktor cuaca. Musi. hujan seperti saat ini, misalnya, dapat mengurangi kelembapan kulit dan menarik air dari udara dingin dan kelembapan rendah bisa menyebabkan kulit kering dan dehidrasi. Meski cenderung tidak berbahaya, kondisi kulit kering sangatlah mengganggu dan tidak nyaman. Menurut dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di New York City, AS, Michele Farber, MD, beberapa gejala kulit kering seperti rasa gatal, iritasi, kulit pecah-pecah, sensasi kulit seperti tertarik, rasa sakit, dan berdarah. Mengetahui cara mengatasi kulit kering sejak awal dapat menbantu kita mencegah masalah kulit kering yang lebih mengganggu. Baca juga Kenali 6 Penyebab Kulit Kering Cara mengatasi kulit kering Berikut beberapa cara mengatasi kulit kering di musim hujan yang dapat dipraktikkan, termasuk pencegahanny 1. Memakai pelembap Menggunakan pelembap adalah salah satu cara mengatasi kulit kering dengan menjaga kulit tetap sehat dan DIAMOND Menggunakan pelembap adalah salah satu cara mengatasi kulit kering dengan menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi. Bagi pemilik kulit berminyak, pilihlah pelembap water-based berbasis air yang mampu menjaga sekresi minyak. Jangan mendiamkan kulit selama lebih dari semenit sebelum memakainya. Sebab, kulit akan mulai dehidrasi karena udara kering mengurangi kelembapannya. Cukup tepuk-tepuk lembut sebentar wajah dan kulit dengan handuk bersih untuk menghilangkan sisa air yang masih menetes. Gunakan pelembap segera setelah keluar dari kamar mandi, sehingga kelembapan wajah masih terjaga dan mencegah risiko kulit kering dan pecah-pecah Baca juga Seberapa Sering Kita Perlu Memakai Pelembap Pada Kulit? 2. Perbanyak minum air putih UNSPLASH/ENGIN AKYURT Pastikan kulit tetap terhidrasi sebagai cara mengatasi kulit kering di musim hujan. Pastikan kulit tetap terhidrasi sebagai cara mengatasi kulit kering di musim menggunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit, usahakan memperbanyak konsumsi air. Setidaknya, penuhi kebutuhan air putih minimal delapan gelas sehari. Baca juga 8 Alasan Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur itu Penting 3. Konsumsi makanan kaya antioksidan PEXELS/ANGELE J Makanan yang kaya antioksidan dapat meminimalkan kerusakan kulit akibat racun dan membantu tubuh membuat sel-sel sehat, yang pada akhirnya juga membantu sebagai cara mengatasi kulit kering. Makanan yang kaya antioksidan dapat meminimalkan kerusakan kulit akibat racun dan membantu tubuh membuat sel-sel sehat, yang pada akhirnya juga membantu sebagai cara mengatasi kulit kering. Beberapa makanan kaya antioksidan yang bisa membantu mengatasi kulit kering antara lain buah-buahan seperti buah beri, sayuran seperti tomat dan wortel, hingga kacang-kacangan. Baca juga Apa itu Antioksidan dan Apa Fungsinya untuk Tubuh? 4. Kurangi eksfoliasi FREEPIK/WAYHOMESTUDIO Salah satu cara mengatasi kulit kering adalah melakukan eksfoliasi. Perawatan eksfoliasi berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Salah satu cara mengatasi kulit kering adalah melakukan eksfoliasi. Perawatan eksfoliasi berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Jika dilakukan terlalu sering dilakukan saat musim hujan oleh orang-orang yang memiliki masalah kulit kering, perawatan ini dapat merusak kulit dan membuat kulit terasa kasar. Meski begitu, jangan berhenti total melakukannya. Kamu tetap bisa mengeksfoliasi kulit satu kali setiap minggu. Sebab, perawatan eksfoliasi dapat membantu menjaga kulit tetap lembap. Baca juga Eksfoliasi Tanpa Membuat Kulit Kering 5. Hindari mandi air panas SHUTTERSTOCK/ALEXANDERON Sebagai bagian dari cara mengatasi kulit kering, sebaiknya kurangi frekuensi mandi air panas karena berpotensi membuat kulit kusam dan semakin kering. Beberapa daerah di Indonesia punya cuaca yang sangat dingin di musim hujan. Biasanya, mandi air panas dapat membantu kita merasa lebih nyaman dan tetap hangat. Meski begitu, sebagai bagian dari cara mengatasi kulit kering, sebaiknya kurangi frekuensi mandi air panas karena berpotensi membuat kulit kusam dan semakin kering. Jika terpaksa mandi dengan air panas, kurangi durasinya agar tidak terlalu lama. Baca juga Lebih Sehat Mana Mandi Air Panas Atau Air Dingin? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
\n\n \n \ntidak kering kering karena masih
Tenggorokankering terjadi sebagai gejala dari kondisi kesehatan lain. Penyebab tersebut bisa bermacam-macam, dari yang ringan hingga yang lebih serius, seperti berikut ini. Udara yang kering. Dehidrasi. Infeksi virus, seperti flu. Penyakit amandel. Alergi. Gastroesophageal reflux disease (GERD). Laringitis. Sleep apnea. Sindrom Sjorgen. arti kata kering dalam bahasa karo 1 kerah sumur itu sudah - telagah ndai enggo kerah ; kirah; areh; ikan; dl mantra koring; mesegal; - krn angin timur itu mesegal ibahan angin perlego; 2 tt ladang tuhur; tuhor; 3 tt alur sungai msl dagal; dogal; 4 ttmput pate; 5 tt tumbuhan pera; kekuatanku - spt pecahan periuk tanah pera me gegehku bagi sanga-sanga kudin taneh; 6 tt padi yg telah dijemur piher; mekasang; 7 tt lauk pauk ~ menyebabkan sulit ditelan merekah; 8 tt sumur tagas; ~ dan gersang 9 tt sebidang tanah tagasen; 10 tt daging, ikan sale; setengah -11 tt kayu bakar kula­kula manuk; daging - beltu-beltu; 12 tt daging; menjadi - pera-pera; iang TRM; sesuatu yg sudah ­kerah-kerah; agak - mekerah; yg mati - patena rih; dijadikan daging - ibeltu-beltuken; mengeringkan 1 ngkerahi; ngkerah­ken; njemur; nale; ngkasangken; ngikan; 2 tt daging meltui; 3 tt candu nggotok kapas kapuk utk mencari biji-biji yg bernas teptep; neptep; sebagian sungai utk dpt menangkap ikan yg dilakukan dng "tuba", ngareh; dikeringkan isale; isale-sale; beltu; beltu-beltuken dasar sebagian sungai yg telah arehen; pengeringan 1 tt tempat - pen­jemuren; sampen; pengkerahen; kekerahen; penggotok; 2 tt jagung torongen; alat pinale; kekeringan cuaca legon. Kalimat contoh kalimat yang menggunakan kata kering dalam bahasa karo Bahasa Indonesia Sudah beberapa hari waduk itu kering Bahasa Karo Piga wari enda kerah tambakna .
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/308
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/58
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/284
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/106
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/358
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/431
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/142
  • uwlxaxv5bg.pages.dev/126
  • tidak kering kering karena masih