April22nd, 2019 - Apa saja tarian adat khas Kalimantan 13 Macam Tarian Adat 7 tari khas kalimantan utara, kebudayaan sumatera barat rumah adat pakaian adat, rumah dan pakaian adat serta kebudayaan kalimantan barat, 5 nama populer tarian adat kalimantan utara wajib anda, 3 alat musik tradisional kalimantan utara beserta gambar, macam
Jakarta - Pakaian adat dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat memiliki sedikit persamaan. Tahukah detikers, di mana letak kemiripan ketiga pakaian tradisional ini?Mengutip dari buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, dan Tarian Adat, dan Senjata Tradisional 33 Provinsi di Indonesia karya Tim Penulis yang diterbitkan Penebar Cif, pakaian adat menunjukkan ciri setiap daerah. Model, warna, hiasan, dan motifnya juga tersebut ada karena percampuran budaya asli dengan pendatang, seperti Cina, Arab, dan India. Pakaian adat kini lebih sering digunakan dalam momen tertentu seperti peringatan hari Kartini, upacara 17 Agustus, dan berbagai kegiatan nasional seperti tadi disebutkan, pakaian adat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat mempunyai sedikit unsur yang serupa. Yuk, simak nama, atribut, serta letak persamaan pakaian tradisional ini,A. Nama pakaian adat khas Jawa Tengah dan keunikannya1. Nama Kebaya2. Atribut pria- Penutup kepala yang disebut 'kuluk'- Jas sikepan- Korset- Keris yang terselip di pinggang- Batik dengan pola dan corak yang sama dengan wanita3. Atribut wanita- Kebaya panjang dengan kain batik- Perhiasan berupa subang- Kalung- Gelang- Cincin- Rambut disanggul dengan gaya yang disebut bokor mengkurep dan diisi daun pandan wangiB. Nama pakaian adat khas Jawa Timur dan keunikannya1. Nama Pesa'an Madura2. Atribut pria- Celana sebatas lutut- Baju lengan panjang tanpa leher- Kaos belang-belang- Tutup kepala- Biasanya juga disertai sehelai kain tersampir di bahu- Ikat pinggang besar3. Atribut wanita- Kebaya pendek- Kain sebatas lutut- KalungC. Nama pakaian adat khas Jawa Barat dan keunikannya1. Nama Kebaya2. Atribut pria- Jas tertutup- Penutup kepala- Kalung- Keris terselip di pinggang belakang- Kain batik3. Atribut wanita- Kebaya- Kalung- Kain batik- Hiasan di atas kepala berupa kembang goyang- Rangkaian bunga melati di sanggulan rambutSelain dikenakan dalam peringatan nasional, pakaian adat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat juga biasa dikenakan saat upacara pernikahan. Kalau detikers sendiri, sudah pernah mencoba pakaian tradisional daerah mana? Simak Video "Bikin Resah! Geng Motor Kejar Warga Pakai Celurit di Losari" [GambasVideo 20detik] row/row
2 Beskap dan Kebaya. 3. Kanigaran dan Basahan. 4. Jawi Jangkep. Ladiestory.id-Jawa tengah terkenal kental dengan nuansa budaya, begitu juga dengan pakaian adatnya. Seperti apa pakaian adat jawa tengah yang berkelas dan mengandung makna, yuk
- Ada banyak jajanan dan kue tradisional khas Jawa Tengah. Camilan dari Jawa Tengah ini memiliki bentuk yang sederhana tapi cita rasanya menggoda selera. Sayangnya beberapa camilan ini semakin sulit ditemui karena penjualnya yang semakin sedikit dan tergeser camilan juga 15 Toko Roti di Semarang, Ada Dyriana Bakery Buka Sejak 1986 Berikut daftar 10 makanan ringan khas Jawa Tengah dalam buku “Jelajah Jawa Tengah” 2018 karya Farida Rohmawati, dan Srie Julie Rachmawatie, Penerbit PT Borobudur Inspira Nusantara. 1. Lumpia Makanan khas dari Semarang ini terdiri dari kulit dan isi. Kulit lumpia dibuat dari adonan tepung terigu, putih telur, air, dan bumbu dalur. Baca juga Resep Lumpia Basah Rebung, Camilan Keberuntungan Saat Imlek Adonan ini kemudian didadar menjadi lembaran tipis. Isi lumpia merupakan masakan sayur rebung yang ditumis dengan daging cincang, udang cincang, orak-arik telur, dan sayuran segar. Lumpia biasanya disajikan bersama saus bercitarasa manis gurih dan cabai rawit serta bawang merah muda. 2. Getuk goreng sokaraja Getuk satu ini berasal sari Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Getuk goreng pada awalnya ditemukan oleh Sanpirngad pada 1918. Sewaktu itu, Sanpirngad dan istrinya berjualan nasi rames di sebuah warung kecil. Ia juga menjual sayuran dan beberapa jajanan lainnya, seperti mendoan dan getuk. Suatu ketika getuk yang dijualnya tidak laku, tetapi ia merasa sayang jika harus membuangnya. la pun tak kehabisan akal memutar caraagar getuk- getuk tersebut masih tetap dapat dikonsumsi dan dijual. Baca juga Resep Cenil Sate Warna-Warni. Jajanan Era 90-an Lalu Pak Sanpirngad berinisiatif menggorengnya dengan menambahkan gula dan parutan kelapa. Di luar perkiraan, getuk goreng tersebut justru diminati dan laku keras di pasaran. Getuk goreng masih banyak dijual dan menjadi makanan tradisional khas Sokaraja yang terkenal sampai saat ini. 3. Kue leker Kue leker yang artinya sedap dalam Bahasa Belanda ini dibuat dari adonan tepung terigu dan beberapa bahan campuran. Baca juga 7 Nasi Liwet Enak di Solo, Buka Pagi dan Malam Hari Adonan tersebut kemudian dimasak dengan cetakan yang berbentuk seperti wajan kecil dan diberi pisang serta gula dan cokelat di tengahnya. Alat dan proses pembuatan kue leker tersebut menjadikan kue leker memiliki pinggiran yang renyah dengan rasa gurih. Sementara bagian tengahnya tidak terlalu renyah dengan rasa yang manis. 4. Cabuk rambak Dok. Dinas Pariwisata Solo Ilustrasi cabuk rambak. Sajian satu ini tidak memiliki cita rasa yang manis melainkan guruh. Cabuk rambak merupakan makanan khas dari Kota Solo yang mulai langka. Baca juga Resep Cabuk Rambak, Ketupat Bumbu Wijen dari Solo Cabuk rambak terbuat dari ketupat nasi yang diiris tipis-tipis lalu disiram dengan sambal kacang yang disebut "cabuk" dan dilengkapi dengan karak. Karak merupakan sejenis kerupuk yang terbuat dari nasi kering dan blengi. Sambal cabuk dibuat dari wijen yang dicampur dengan kemiri dan kelapa parut. 5. Enting-enting gepuk Makanan ringan ini dibuat dari kacang, gula pasir, glukosa, dan sirup prambozen Enting-enting gepuk merupakan makanan khas dari Kabupaten Salatiga. Awalnya, enting-enting gepuk merupakan makanan tradisional orang-orang Tionghoa yang saat itu tinggal di juga Resep Kue Gula Kacang Jahe, Jajanan Kering Jadul 6. Molen Tawangmangu Kalau sedang jalan-jalan ke Tawangmangu pasti akan sering melihat orang menjajakan molen. Molen Tawangmangu merupakan makanan khas dari daerah Tawangmangu, sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang berada di kaki Gunung Lawu. Camilan yang banyak dijual di sepanjang jalan Tawangmangu ini selalu diburu oleh wisatawan yang berkunjung ke Tawangmangu. Molennya memiliki ukuran yang besar dibanding dengan molen di kawasan lainnya. Shutterstock Roti Gambang atau Roti Ganjel Rel di Semarang, bentuknya sama, nama berbeda. 7. Roti ganjel rel Roti dengan nama unik adal Semarang ini memiliki tekstur yang padat dan sangat mengenyangkan. Nama makanan ringan ini memang terdengar aneh di telinga, tidak seperti nama makanan pada umumnnya. Baca juga Resep Roti Gambang, Sarapan Orang Belanda Zaman Dulu Dinamakan roti ganjel rel karena teksturnya yang bantat atau mengembang dan bentuknya yang serupa dengan ganjel atau bantalan rel kereta api pada masa kuno. Sebagian masyarakat Semarang menyebut roti ganjel rel dengan roti gambang karena bentuknya juga dianggap mirip alat musik tradisional gambang. 8. Serabi Serabi merupakan makanan khas dari Kota Solo. Serabi dibuat dari adonan tepung terigu yang dicampur dengan tepung beras dan santan. Baca juga Resep Serabi Pandan Kuah Kinca, Dessert Tradisional yang Manis Secara tradisional, serabi dimasak menggunakan cetakan yang terbuat dari gerabah dan dimasak menggunakan anglo. Penggunaan cetakan dari gerabah dan anglo dengan bahan bakar arang ini memberikan rasa khas pada serabi. Saat ini, para penjual serabi sudah banyak melakukan inovasi dengan menambahkan taburan berupa coklat, pisang, keju, dan sebagainya. Di wilayah Sunda, makanan sejenis serabi dikenal dengan nama surabi. 9. Wingko babat SHUTTERSTOCK/LEARNMOREANDMORE Ilustrasi wingko babat, kue tradisional khas Lamongan. Sajikan dengan secangkir kopi. Wingko babat merupakan makanan ringan yang identik dengan Kota Semarang. Sajian ringan yang berbentuk bulat pipih dengan rasa yang manis legit ini terkenal dijual di kawasan simpang lima dan di sekitar Stasiun Tawang Semarang. Baca juga Resep Wingko Babat Empuk, Panggang Pakai Teflon Meski menjadi camilan yang identik dengan Kota Semarang. Namun, sebenarnya wingko babat berasal dari daerah Babat, sebuah desa kecil di Lamongan, Jawa Timur. 10. Meniran Meniran dibuat dari menir atau yang disebut pecahan beras yang dimasak bersama santan. Awalnya ditemukannya sajian ini bermula dari proses memasak beras. Sebelum di masak biasanya beras dipilah dengan tampah untuk memisahkan beras yang bagus utuh dengan beras yang hancur. Baca juga Apa Itu Tepung Beras? Bahan Andalan Kue Tradisional Indonesia Beras yang utuh ditanak menjadi nasi, sedangkan beras hancur bisa dimanfaatkan untuk membuat meniran. Camilan yang dibungkus dengan daun pisang ini, sekarang sudah jarang ditemui di pasar tradisional. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Untukmengetahui lebih lanjut, berikut makanan khas Jawa Tengah dan daerah asalnya. 1. Bandeng Juwana. Olahan bandeng dengan tulang empuk ini berasal dari daerah Juwana di Kota Pati. Meski berasal, diproduksi, dan diproses di Juwana, makanan khas ini menjadi oleh-oleh populer yang dijual di Semarang. Advertisement.
Kalian pernah nggak ikut pawai memakai baju adat zaman tk atau saat merayakan 17 Agustus? Pasti sebagian dari kita pernah kan. Saat-saat seperti inilah para orang tua akan berlomba-lomba mendandani anak-anaknya dengan baju adat dari masing-masing daerah di Nusantara. Tentu hal ini menjadi pemandangan yang menarik karena tak hanya baju adat yang dipakaikan kepada anak-anak melainkan semua aksesoris dan kelengkapannya. Dan baju adat dari Jawa Tengah yang tidak pernah terlewatkan. Lalu apa saja jenis-jenis dari baju adat dari Jawa Tengah. Mari kita bahas bersama. Pakaian Adat Jawa Tengah dan PenjelasannyaMakna dan Filosofi Pakaian Adat Jawa TengahMacam-Macam Pakaian Adat Di Jawa Tengah1. Jawi Jangkep2. Kebaya3. Kanigaran4. Batik5. Basahan6. Jarik7. Kain Tapih Pinjung8. Stagen9. Kuluk atau Kupluk atau Kopiah atau topi10. Surjan11. Kemben12. Keris Pakaian Adat Jawa Tengah dan Penjelasannya Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten yang ada di Pulau Jawa. Di antara kabupatennya ada yang begitu terkenal dengan berbagai objek wisata, di antaranya Semarang, Solo, Cilacap dan masih banyak lagi. Provinsi Jawa Tengah berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa tengah juga identik dengan pakaian adatnya dengan budaya dan nilai-nilai filosofisnya pakaian adat merupakan pakaian yang menunjukkan identitas dari daerah asalnya. Pakaian adat ini masuk dalam semua universal, mulai dari kakek, nenek, pria wanita dewasa bahkan untuk anak laki-laki dan perempuan. Penggunaan baju adat dapat terlihat saat pernikahan dan acara-acara yang mewajibkan menggunakan jenis baju tersebut. Keunikan dari baju adat satu ini yaitu dapat mengembangkan desain pakaiannya. Dengan tujuan dapat mengembangkan nilai-nilai budaya. Makna dan Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah Setiap suku di bumi Pertiwi mempunyai baju adatnya masing-masing dengan model dan corak yang juga berbeda. Penggunaan baju adat diberi nama dan memiliki sertai filosofi tersendiri. Contoh makna dari pemakaian baju adat Jawa tengah yaitu melambangkan kekayaan khasanah budaya khususnya provinsi Jawa Tengah. Salah satu baju adat Jawa Tengah yaitu kebaya mempunyai filosofi tersendiri. Pakaian wajib yang dimiliki setiap perempuan di pulau Jawa ini menyimbolkan kehalusan kepatuhan dan tidak tanduk pemakainya harus disertai sikap yang lemah lembut. Pemakainya akan selalu terlihat anggun dalam balutan kebaya. Kemudian kebaya tak akan lengkap jika tak dipasangkan dengan kain jarik. Kain jarik akan dililitkan pada penggunanya, dan memang akan membuat sang pemakai merasa kesulitan dalam bergerak gesit dan cepat. Penggunaan kain jarik tidak asal di pasang. Lilitan kain jarik menyimbolkan seorang perempuan Jawa Tengah wajib bisa diatur dan identik dengan pribadi lemah lembut. Selain itu, kebaya juga mempunyai bermakna sosial yaitu seorang perempuan harus menjaga kewanitaannya dan tidak mudah menyerahkan kepada sembarang orang. Seperti cara berpakaian yang rapi dan serapat mungkin, ditambah dengan penggunaan stagen. Macam-Macam Pakaian Adat Di Jawa Tengah Jawa Tengah mempunyai beragam baju adatnya yang tidak sembarang dalam penggunaannya. Berikut macam-macam pakaian adat Jawa Tengah beserta penjelasannya. 1. Jawi Jangkep sumber Jawi Jangkep merupakan pakaian yang di khususkan bagi kaum pria yang berasal dari adat Keraton Kasunanan Surakarta. Pakaian yang digunakan oleh abdi keraton saat ada kegiatan resepsi pernikahan. Jawi jangkep terbagi menjadi dua, ialah Jawi Jangkep dan Jawi Jangkep padintenan keseharian. Tetapi pemakaian jawi jangkep padintenan sudah mulai ditinggalkan apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian ini identik dengan baju atasan yang disebut beskap yang berwarna hitam dan bawahannya seperti kain jarik yang dililit. Sama halnya dalam pemakaian kebaya dengan kain jarik. Jika jawi jangkep padintenan keseharian atasanya boleh warna lain selain hitam,karena warna hitam dikhususkan untuk acara formal saja. Tak hanya pakaian atasan dan bawahan berupa kain jarik, jawi jangkep juga mempunyai aksesoris yang juga wajib digunakan. a. Topi atau penutup kepala yang digunakan yaitu blankon atau destar b. Atasan baju pada bagian belakang akan jauh lebih pendek dibandingkan bagian dengan yang berfungsi sebagai tempat keris c. Stagen juga harus digunakan sebagai pelengkap d. Tak lupa ikat pinggang yang disebut epek, timang, dan lerep e. Kain bawahan atau kain jarik f. Keris atau wangkingan yang disematkan pada bagian belakang g. Alas kaki yang wajib digunakan yaitu canilan atau selop khusus laki-laki 2. Kebaya sumber Budaya Jawa tak akan jauh-jauh kebaya, pakaian yang mempunyai filosofi tersendiri dalam penggunaannya. Kebaya menjadi saksi bisu berkembangnya negara ini, mulai dari kerajaan-kerajaan hingga merdekanya Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kebaya tak pernah kehilangan pamor dan peminatnya. Dahulu kebaya hanya boleh digunakan oleh perempuan-perempuan bangsawan dan perempuan kolonial. Pada tahun 1817 jenis kebaya masih berbahan brokat, sutra dan beludru dengan bagian depan baju akan sedikit terbuka tapi disatukan kembali dengan bros tepat di depan dada. Zaman sekarang baju kebaya berupa tunik atau blus dengan kain yang tipis dan bermotif khusus digunakan kaum wanita. Dengan bahan utama berupa kain tipis yang dipasangkan dengan kain jarik, songket maupun sarung yang dililitkan pada sang pemakai. Sejarah kebaya juga adalah loh. Kata kebaya berasal dari Bahasa Arab, yaitu abaya artinya pakaian. Konon pakaian adat Jawa Tengah ini dibawah dari Tiongkok, hingga akhirnya dipengaruhi akulturasi budaya Jawa saat tiba di pulau terbesar kelima di negara ini. Hingga saat ini kebaya selalu mengalami perubahan dalam model atau desainnya yang eksis selalu mengikuti perkembangan dunia mode. 3. Kanigaran sumber Dahulu pakaian kanigaran adalah pakaian yang khusus digunakan bagi golongan bangsawan. Pada masa pemerintahan Sultan HB IX, pakaian kanigaran sudah bisa digunakan untuk semua golongan masyarakat. Baju yang terdiri dari kain hitam beludru lengkap dengan dodot. Jenis pakaian ini biasanya dikenakan oleh pengantin saat acara pernikahan. Motif yang diaplikasikan dalam pakaian ini dirancang dengan berbagai pertimbangan dari segi budaya dan estetikanya. 4. Batik sumber Batik tak lepas dari baju warga Indonesia dan bahkan wajib digunakan dalam lingkungan sekolah hingga perkantoran. Batik adalah kain yang digambar dengan alat yang disebut canting dan catnya dari cairan lilin dengan motif yang berbeda-beda. Ada beberapa metode dalampenggambaran motif batik ada yang di lukis, cetak, atau printing. Dan batik diperkirakan ada di Indonesia sekitar tahun 700-an dari buku yang ditulis Rens Heringa dengan judul Fabric of Enchantment Batik from the North Coast of Java 1996. Batik pertama kali di perkenalkan oleh orang yang berkebangsaan India,yang putranya dinikahkan dengan putri Raja Lembu Amiluhur Jayanegara raja Kerajaan Janggala. Jadi primadona dari pakaian adat Jawa Tengah, batik bisa bisa digunakan dalam berbagai acara formal maupun non formal yang bisa dikreasikan dengan berbagai aksesoris maupun bisa dikembangkan dengan berbagai desain pakaian. 5. Basahan sumber Basahan adalah salah satu jenis pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan oleh pengantin. Pakaian basahan tak akan lengkap tanpa tata riasnya. Sebenarnya tata riasan dan pakain basahan berasal dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Bentuk tata rias tertinggi dalam Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu pakaian basahan dan tata riasnya dan dahulu pakain adat ini hanya boleh digunakan oleh keturunan putra-putri Sultan,Sunan atau Raja yang sedang berkuasa. Seiring berkembangnya zaman, busana ini sudah bisa digunakan oleh segala lapisan masyarakat di Jawa Tengah. Dengan tujuan memakai tata rias dan pakaian basahan ini pengantin akan terlihat agung, anggung dan artistik. Rangkaian busana basahan ini dikenakan dari acara akad hingga upacara “Panggih”. Pengantin akan mengenakan bawahan kain batik dengan warna dasar tertentu, seperti warna hijau yang disebut “Gadung Mlati”. Dan motifnya, yang dilukis dengan air emas atau motif alas-alasan yang diprada. Untuk hiasan rambut pengantin akan menggunakan cundhuk mentul atau yang biasa disebut kembang goyang dengan motif bunga-bunga bahkan hewan. Konon busana pengantin basahan tercipta karena adanya perjanjian Giyanti. Yakni saat semua gaya atau desain busana yang ada di Keraton Surakarta Hadiningrat dibawa menuju Keraton Yogyakarta Hadiningrat, sebagai hadiah dari Susuhunan Paku Buwono II kepada putranya, Pangeran Mangkubumi. Ciri khas dari baju ini yaitu pada rangkaian busana yang dikenakan pengantin wanita, yang sanggulnya memakai Paes Ageng dan peci yang menjulang tinggi bagi pengantin laki-laki. Jika baju adat lainnya pengantin pria akan menggunakan baju atasan berbeda dengan basahan yang pria akan bertelanjang dada atau tidak memakai baju. Sedangkan bawahannya kedua pengantin akan memakai kain batik dengan motif yang sama, bagi pria akan memakainya sebagai Dodotan dan wanita sebagai kemben. Tak lupa pengantin akan dipakaikan beragam aksesoris seperti gelang kaki, gelang tangan hingga kalung. 6. Jarik sumber Jarik adalah kain dari Indonesia yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Jarik adalah selembar kain yang digambar dengan motif batik yang beragam. Penggunaan jarik juga beragam, mulai dari alas tidur untuk anak bayi bahkan sebagai kain gendongan agar sang bayi nyaman. Makna jarik dalam bahasa Jawa ialah Aja gampang sirik’, yang berarti jangan mudah iri hati’. Kain jarik berukuran sekitar x meter sampai x 11 meter dengan motif yang beragam tergantung status sosial penggunanya dan cara pemakaiannya. Motifnya pun berbeda karena setiap motif memiliki makna tersendiri. Misalnya motif sekar jagad, sidomulyo, sidomukti dan masih banyak lagi motif yang terkenal pada kain jarik. Karena motif kain juga menggambarkan asal setiap daerahnya. Ketika seseorang memakai kain jarik, mereka akan berjalan dengan hati-hati, khususnya bagi wanita akan berjalan sangat anggun dan lemah lembut kelihatannya. Diera modern kain jarik akan digunakan sebagai bawahan dari busana kebaya. 7. Kain Tapih Pinjung sumber Pasangan untuk busana kebaya yaitu kain tapih pinjung atau kain sinjang jarik yang dililitkan pada bagian pinggang dari kiri ke kanan. Untuk menguatkan lilitan pada pinggang pengguna maka harus menggunakan stagen yang juga dililitkan di bagian perut berkali-kali sesuai ukuran panjang stagen. Stagen kemudian ditutupi kain atau selendang pelangi yang berwarna cerah agar tidak terlihat dari luar. 8. Stagen sumber Stagen adalah sebuah kain yang digulung setelah memakai kain tapih pinjung untuk menahannya agar tidak jatuh ketika digunaka. Stagen termasuk dalam pelengkap baju adat saat menggunakan beskap dan kebaya. Stagen sama halnya dengan kemben yaitu kain panjang yang digulung. Pakaian dalam in juga digunakan untuk terapi perut agar tidak terlalu besar. Namun, zaman sekarang bahan dasar dari kain stagen sudah jarang ditemukan. 9. Kuluk atau Kupluk atau Kopiah atau topi sumber Penutup kepala yang terkesan kaku dan tinggi. Fungsinya sama seperti blankon. Kuluk khusus digunakan oleh kaum pria saat menggunakan baju tradisional. Dahulu kuluk atau penutup kepala hanya boleh digunakan raja saat menghadiri upacara atau acara tertentu. 10. Surjan sumber Surjan merupakan salah satu model baju adat khususnya di Jawa Tengah. Pada umumnya surjan akan dikenakan oleh kaum pria tapi terkadang tidak sedikit wanita merancang surjan dalam bentuk kebaya agar bisa digunakan. Pemakaian surjan dilengkapi dengan kain jarik dan blangkon dan digunakan saat upacara adat atau acara adat tertentu. Jenis surjan yang pertama kali dibuat yaitu surjan lurik. Yang dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk pakaian Takwa. Kata lurik berarti garis-garis yang menyimbolkan kesederhanaan yang berasal dari kata lorek. Lurik biasa digunakan oleh para pekerja di keraton dengan lurik yang besar maka semakin tinggi juga jabatan si pemakai. Motif surjan juga mengalami perkembangan, mulai dari motif garis-garis yang dibuat membujur, hingga motif kotak-kotak yang dikombinasikan dengan garis vertikal dan garis horisontal. Kemudian ada juga motif surjan ontrokusuma, yang bermotif bunga. Material kain khusus digunakan dalam pembuatan surjan ontrokusuma , yaitu kain sutra yang sudah bermotif berbagai macam bunga yang beraneka ragam. Surjan ontrokusuma hanya digunakan oleh kalangan bangsawan keraton dan pejabatnya, dan masyarakat umum tidak diperbolehkan untuk memakai pakaian ini tanpa seizin pihak keraton. Selanjutnya ada surjan motif jaquad dan motif yang terakhir. Motif ini seperti kebalikan dari motif ontrokusuma, jika motif tersebut gambaran bunga dan warnanya begitu terlihat tidak dengan motif jaquad. Motif jaquad memang bermotif dasar bunga tapi tidak tegas, warnanya pun tidak mencolok. 11. Kemben sumber Kemben adalah kain panjang yang berfungsi menutupi dada seorang wanita. Kemben digunakan dengan cara dililitkan pada bagian depan dada wanita sampai pinggul. Sebenarnya kemben hanyalah pelengkap pakaian adat, tapi pakaian satu ini sudah dari dulu digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah. 12. Keris sumber Keris memang bukanlah pakaian adat. Tapi keris sudah jadi barang wajib dalam pemakaian pakaian adat Jawa Tengah. Keris adalah salah satu senjata tradisional bahkan disebut senjata pusaka dalam budaya Jawa. Pada abad ke-9 lampau, senjata keris sudah ada di Pulau Jawa, dan hingga pada abad ke-14 senjata pusaka satu ini dijadikan lambang kebesaran di Nusantara. Bukan hanya dalam budaya Jawa menjadikan keris sebagai senjata pusakanya, misalnya seperti Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi hingga Pulau Kalimantan menjadikan keris sebagai lambang daerah masing-masing. Seiring perubahan zaman, keris digunakan sebagai aksesoris tambahan pada pakaian adat Jawa. Penggunaan keris pada pakaian adat Jawa Tengah mempunyai beberapa fungsi, antara lain a. Simbol Kejantanan Orang Jawa mengenal keris sebagai senjata yang sakit bagi mereka. Sebab itulah keris akan disematkan pada pakaian adat Jawa Tengah yang akan menyimbolkan “kejantanan” seorang pria. Penyematan keris akan menunjukkan pengantin pria terlihat mempunya kejantanan yang tidak terkalahkan. b. Perwakilan Jati Diri Selain melambangkan kejantanan pada pengantin pria, keris yang disematkan pada pakaian adat juga memberi kesan sebagai perwakilan jati diri dari penggunanya. Jati diri yang dimaksud yakni mengandung makna agar seseorang saling mengingatkan agar tidak mempunyai sifat yang tidak baik. Seperti, emosional, beringas, pemarah, sewenang wenang, mau menang sendiri dan adigan adigun adiguna. Akan ada hiasan untaian melati yang dipasang pada keris mengandung makna tersebut. c. Perwakilan Diri Karena dianggap sebagai benda atau senjata pusaka maka jika seorang pria atau pengantin berhalangan hadir saat acara penerimaan tamu, maka pengganti bisa digantikan oleh sebuah keris. Hal ini yang dianggap sebagai perwakilan diri yang cukup untuk menggantikan pengantin pria. Fungsi pakaian memang cukup beragam apalagi bagi para bangsawan. Pakain akan difungsikan sebagai hal yang estetik, religius, melambangkan strata sosial dan simbolik. Contoh fungsi estetisnya adalah menghiasi tubuh agar terlihat lebih bagus dan menarik. Sekian dulu pembahasan mengenai pakaian adat Jawa Tengah.
14 Provinsi Jawa Tengah - Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya. Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli. 15. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta - Pakaian Adat Tradisional Kasatrian.
Rumah adat Jawa Tengah memiliki ciri khas molo atau atap yang unik. Berikut macam-macam rumah adat Jawa Tengah dan gambarnya. Jawa Tengah merupakan provinsi di pulau Jawa yang terkenal sebagai rumah bagi salah satu keajaiban dunia, yaitu Candi Borobudur. Selain dikenal dengan keindahan candi-nya, Jawa tengah juga di dikenal sebagai jantung pulau Jawa yang bersejarah. Kamu bisa menemukan banyak sejarah di Jawa Tengah, mulai dari zaman pra-sejarah, Kerajaan Hindu, Kesultanan Islam, sampai masa penjajahan kolonial Belanda. Goresan sejarah ini juga memengaruhi perilaku ideal, moral, serta budaya orang Jawa. Untuk itu, Jawa Tengah juga kerap dianggap sebagai jantung budaya Jawa. Salah satu warisan budaya Jawa yang dapat kamu temukan dengan mudah hingga saat ini adalah rumah adat Jawa Tengah yang khas dengan budaya Jawa. Dalam bahasa Jawa, rumah disebut sebagai “omah” yang artinya tempat tinggal. Omah sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan orang Jawa. Ini karena orang Jawa berpegang pada prinsip sandang, pangan, dan papan, yang artinya pakaian, makan, dan tempat tinggal. Untuk itu, rumah menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan Jawa. Tidak heran, kalau sampai saat ini kamu masih bisa menemukan banyak rumah adat tradisional Jawa Tengah di berbagai wilayah tengah pulau Jawa. Berdasarkan sejarah perkembangannya, nama rumah adat Jawa Tengah dibagi menjadi beberapa macam yang disesuaikan dengan keunikan atap rumah tradisionalnya yang berbentuk molo. Untuk selengkapnya, yuk simak macam-macam rumah adat tradisional Jawa Tengah beserta dengan gambar rumah adat Jawa Tengah berikut ini. Temukan segala kebutuhan komputer beserta aksesorisnya dengan penawaran terbaik di sini! Gambar Rumah Adat Jawa Tengah 1. Rumah Panggangpe Sumber gambar obatrindu Rumah panggang pe atau panggangpe ini merupakan bentuk rumah adat Jawa Tengah yang paling sederhana. Bahkan bentuk rumah ini merupakan bentuk bangunan dasar dari bangunan rumah adat tradisional Jawa lainnya. Bangunan sederhana ini memiliki bentuk pokok yang mempunyai 4 atau 6 buah tiang atau “saka” yang dikelilingi dengan dinding atau tembok pelindung. Namun dalam perkembangannya, rumah panggang pe ini memiliki bentuk variasi lainnya. Variasi dari rumah panggang pe ini biasanya dibuat dengan cara menambah bangunan baru di belakang rumah dengan atap yang lebih rendah dari bangunan utamanya. Baca Juga Rumah Adat Bali Beserta Gambar, Keunikan, Fungsi & Ciri Khasnya 2. Rumah Kampung Sumber gambar jagadkampoeng Rumah kampung memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dengan rumah panggang pe. Namun yang membedakannya dengan rumah panggang pe adalah susunan ruangan yang terdapat dalam rumah ini sudah lebih banyak dan lebih besar dibandingkan dengan panggang pe. Sama halnya dengan panggang pe, rumah kampung memiliki bangunan pokok yang terdiri dari “saka-saka”, biasanya saka ini akan berjumlah 4, 6, atau 8 tergantung dari seberapa besarnya bangunan. Bentuk atap rumah kampung juga tidak berbeda jauh dengan atap panggang pe yang memiliki dua belah sisi. Bentuk rumah kampung ini biasanya dibagi menjadi tiga susunan ruangan yang terdiri dari bagian depan, tengah, dan belakang. Ruangan bagian tengah akan dibagi menjadi tiga kamar atau “senthong”, yaitu kamar kanan, tengah, dan kiri. 3. Rumah Limasan Sumber gambar rumahjoglo Rumah limasan merupakan pengembangan lanjutan dari bentuk bangunan rumah adat Jawa Tengah sebelumnya. Bentuk pokok bangunan rumah ini disebut dengan limasan. Kata “limasan” ini diambil dari kata “lima-lasan” yang artinya lima belas. Dengan begitu bentuk pokok rumah ini harus berukuran 15 m. Sederhananya rumah ini dibangun dengan perhitungan yang menggunakan ukuran-ukuran. Pada dasarnya susunan ruangan rumah limasan tidak jauh berbeda dengan susunan rumah kampung. Rumah limasan dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari bagian depan, tengah, dan belakang. Namun yang membedakan adalah ruangan tengah lebih besar daripada ruangan depan dan belakang. Baca Juga Jenis-Jenis Penelitian, Contoh dan Penjelasan Lengkapnya 4. Rumah Joglo Sumber dolanyuuk Salah satu rumah adat Jawa Tengah yang paling terkenal adalah rumah joglo. Rumah ini merupakan bentuk bangunan yang lebih sempurna dari bangunan-bangunan rumah sebelumnya. Ukuran bangunan rumah joglo juga lebih besar daripada rumah panggang pe, kampung, dan limasan. Rumah joglo dapat dikatakan sebagai tipe ideal dari rumah tradisional jawa. Susunan ruangan rumah joglo masyarakat biasa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ruangan pertemuan, ruang tengah atau pentas wayang, dan ruang belakang atau ruang keluarga. Sedangkan untuk golongan bangsawan atau ningrat, susunan dan bangunan rumah joglo-nya lebih lengkap. Di sebelah kiri dan kanan bangunan utama terdapat bangunan kecil memanjang berisikan kamar-kamar. 5. Rumah Tajug Sumber gambar Wikimedia Berbeda dengan keempat rumah tradisional Jawa sebelumnya, rumah tajug bukan merupakan rumah tempat tinggal, melainkan rumah tempat ibadah atau tempat pemujaan. Bentuk bangunan rumah ini dibuat dengan arsitektur tradisional yang disebut dengan bentuk “tajug”. Pada dasarnya, bentuk bangunan tajug ini hampir sama dengan bentuk bangunan rumah joglo. Namun yang membedakannya adalah tajug tidak memiliki molo, sehingga atapnya lebih runcing dibandingkan dengan rumah joglo. Baca Juga Organisasi Pergerakan Nasional Mulai dari Pelopor Hingga Penerusnya Itu dia Toppers beberapa macam rumah adat Jawa Tengah beserta dengan gambar dan keunikan setiap rumahnya. Bentuk bangunan rumah-rumah tradisional Jawa ini dipengaruhi oleh arsitektur tradisional, pola kehidupan, dan budaya orang Jawa yang khas. Nah, untuk kamu yang ingin mempelajari arsitektur rumah tradisional atau sejarah rumah adat, kamu bisa beli buku sejarah dan buku-buku lainnya dengan mudah dan cepat di Tokopedia. Tunjang produktivitas tingkat tinggi dengan laptop andalan terbaik di sini! Penulis Pamela
Rumahjoglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang dibangun berlandaskan keyakinan atau filosofi jawa. MENGENAL KARAKTER TOKOH PANDAWA LIMA. 1 provinsi nanggro aceh darussalam nad ibukota nya adalah banda aceh makanan khas daerah. Kliping Rumah Adat Pakaian Adat Lagu dan Tarian Daerah yang diambil Dari 2 Provinsi di Indonesia.
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai rumah adat yang rumah adat Indonesia yang ada di provinsi Jawa Tengah mengandung filosofi, kegunaan, dan manfaat yang di Jawa Tengah terdapat beberapa rumah adat, tapi yang paling di kenal adalah oleh masyarakat luar adalah rumah rumah adat selain rumah Joglo beragam dan mempunyai berbagai keunikan Tengah sendiri dibentuk sebagai provinsi pada zaman Hindia Belanda, tepatnya di tahun masa tersebut, rumah adat digunakan sebagai status sosial karena itu, masyarakat yang memiliki status sosial tinggi biasanya akan membuat rumah adat Joglo yang biasanya hanya bisa dibangun oleh kalangan kerajaan dan bangsawan memang untuk membuat rumah adat Joglo sendiri membutuhkan biaya yang besar untuk mendapatkan pembuatannya yang mahal, masyarakat dengan status sosial rendah lebih memilih untuk membuat rumah tradisional tradisional tersebut diantaranya adalah rumah Limasan, rumah Tajug, rumah Kampung, dan rumah Panggang seiring berjalannya waktu, sekarang ini rumah Joglo sudah bisa dibangun oleh berbagai kalangan dan tidak jarang digunakan sebagai gedung perkantoran dan Rumah Adat di Jawa TengahSecara umum, terdapat lima bangunan rumah adat yang ada di Jawa rumah adat tersebut, tentu saja memiliki ciri khas, filosofi, kegunaan, keunikan, dan desain arsitekturnya Rumah Adat Joglo2. Rumah Adat Limasan3. Rumah Adat Panggang Pe4. Rumah Adat Tajug5. Rumah Adat Kampung1. Rumah Adat JogloRumah adat yang pertama yaitu rumah adat Joglo yang memang sudah sangat terkenal dan menjadi ikon tersendiri bagi provinsi Jawa dari rumah adat Joglo ini terletak pada desain atapnya yang tinggi dan disangga menggunakan empat tiang yang disebut dengan “soko guru”.Jika dilihat dari bentuknya, rumah Joglo ini memang terlihat lebih besar dan megah jika dibandingkan dengan rumah adat Jawa Tengah ukurannya yang luas dan bentuknya yang megah, tidak heran jika rumah Joglo pada umumnya dimiliki oleh orang kalangan menegah keatas seperti unik tersebutlah yang mempengaruhi mitos masyarakat Jawa Tengah bahwa rakyat jelata tidaklah pantas untuk mendirikan dan mendiami rumah luasnya, rumah Joglo pada umumnya dibagi menjadi lima bagian berikutPendopoBagian pertama yaitu pendopo yang mana letaknya berada di paling depan komplek rumah pendopo ini berguna untuk menyambut tamu, menggelar rapat penting, dan kegiatan sosial adalah bangunan yang menghubungkan antara bangunan pendopo dengan bangunan itu, bangunan ini juga berguna sebagai tempat ringgit yang berarti wayang atau bermain umumnya, bangunan peringgitan memiliki desain atap limasan atau adalah bangunan utama dari kompleks Joglo. Kata Omah dalam bahasa Indonesia berarti umumnya desain bangunan Omah berbentuk persegi dengan menggunakan atap limasan atau atap joglo dengan lantai yang agak merupakan bagian tertutup yang didalamnya dibagai menjadi beberapa yaitu bgaian belakang dari rumah Joglo yang terdiri dari 3 umumnya ruangan bagian barat digunakan untuk menyimpan hasil panan, ruangan timur untuk menyimpan alat pertanian, dan ruangan tengah sebagai kamar pengantin Rumah Adat LimasanRumah Limasan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, hal tersebut terbukti dengan adanya relief yang menggambarkan keadaan kala membangun rumah Limasan juga tidak boleh sembarangan, karena rumah Limasan ini memiliki nilai filosofi yang mengandung nilai-nilai Limasan diambil dari bentuk rumah yang berbentuk Limasan ini terdiri dari empat buah atap, dimana dua buah atap bernama cocor atau kejen, dan dua buah atap lainnya diberi nama kejen memiliki bentuk segitiga sama kaki yang memiliki fungsi masing-masing, sedangkan bronjong berbentuk jajar adat Limasan ini memiliki beberapa jenis, sepertiLimasan Lambang GantungLimasan Lambang SariLimasan Gajah NgombeLimasan TrajumasLimasan Semar TinandhuLimasan Lambang Gantung Rangka Kutuk NgambangLimasan Lambang Teplok3. Rumah Adat Panggang PeRumah adat Jawa Tengah selanjutnya yaitu rumah adat Panggang adat ini memiliki ciri khas yaitu terdapat empat hingga enam tiang saka digunakan sebagai rumah, kegunaan lain dari rumah adat Panggang Pe yaitu digunakan sebagai warung, kios, atau pos adat Panggang Pe juga memiliki beberapa jenis, diantaranya yaituEmpyak SetangkepGedhang SetangkepGedhang SalirangCere Gancet4. Rumah Adat TajugBerbeda dengan rumah adat Jawa Tengah yang lainnya, rumah adat Tajug ini berguna sebagai tempat adat Tajug digunakan sebagai bangunan untuk beribadah seperti jika ada yang membuat rumah adat Tajug dan dijadikan sebagai tempat tinggal, hal tersebut tentu sangat tidak bangunan rumah adat ini memiliki desain atap yang berbentuk runcing seperti bujur Rumah Adat KampungRumah adat Jawa Tengah selanjutnya yaitu rumah adat Kampung yang memiliki desain bangunan paling dari rumah adat ini yaitu terletak pada jumlah tiang yang digunakan, biasanya tiang yang digunakan berjumlah kelipatan 4 yang dimulai dari 8 tersebut pada umumnya menggunakan bahan dari kayu jati, kayu nangka, ataupun kayu adat ini memiliki atap dengan bentuk segitiga dan menggunakan penghubung atau yang disebut dengan wuwungan atau adat kampung yang biasa dimiliki oleh rakyat biasa ini memiliki beberapa jenis, sepertiKampung PokokPacul GowangApitanDara GepakInfo Rata-rata warna cat rumah adat Jawa ini yaitu coklat karena menggunakan cat Jawa Tengah memiliki 5 rumah adat yang masing-masing rumah adat tersebut memiliki keunikan, kegunaan, filosofi, dan desain bangunan yang rumah adat yang ada di Jawa Tengah adalah rumah adat Joglo, rumah adat Limasan, Rumah adat Tajug, rumah adat Panggang Pe, dan rumah adat Kampung.
Nah di tengah-tengah rumah lamin biasanya terdapat aula besar di mana dijadikan tempat untuk acara adat, musyawarah, dan acara kawinan masyarakat Dayak. Mereka sebagian masih menganut agama peninggalan leluhur atau agama Kaharingan yang punya ritual masa lalu. Itulah ciri khas dan keunikan yang dimiliki oleh lamin rumah adat Suku Dayak Kalimantan.
Palembang - Adat istiadat di Indonesia sangat beragam, mulai dari upacara adat hingga pernikahan adat. Salah satu pernikahan adat yang kerap digemari para artis maupun calon mempelai yakni menggunakan pernikahan adat sesuai dengan asal adatnya masing-masing. Seperti pernikahan adat sendiri merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Selatan yang letaknya di tepi Sungai Musi. Palembang yang dulunya merupakan daerah kesultanan juga kental akan adat nuansa kesultanannya yang penuh makna serta bagaimana prosesi pernikahan adat Palembang dari awal hingga akhir? Berikut ini beberapa tahap pernikahan adat Palembang yang sudah dirangkum detikSumbagsel dari berbagai sumber 1. MadikDalam prosesi pernikahan di adat Palembang, ada yang namanya Madik. Madik ini prosesi pendekatan atau mendekati. Ini semacam prosesi penyelidikan terhadap keberadaan sang gadis, utusan atau perwakilan dari keluarga calon pengantin pria berkunjung ke rumah calon pengantin wanita yang memiliki tujuan untuk berkenalan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi, asal-usul, silsilah keluarga, dan yang paling penting mengamati calon pengantin wanita dan keluarga calon pengantin pria tentu tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa tenong atau songket yang berbentuk bulat terbuat dari anyaman MenyenggukPada prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah menyengguk. Tahap ini dilakukan setelah Madik terlaksana. Istilahnya seperti "memasang pagar" atau mengikat. Menyengguk ini menjadi bentuk tanda keseriusan calon pengantin pria. Tujuan dari tahap ini agar sang gadis tidak dapat diganggu oleh senggung semacam hewan musang atau tidak diganggu oleh laki-laki laki-laki akan datang mengirimkan utusan ke rumah sang gadis sambil membawa tenong/sangkek. Sebuah anyaman bambu tang berbentuk bulat atau persegi empat dan dibungkus dengan kain batik bersulam benang ini berisi aneka bahan makanan seperti telur, mentega, terigu, dan lain sebagainya. Tenlng dianggap sebagai pengikat bahwa sang gadis tidak akan diambil laki-laki saat ini tak banyak prosesi Menyengguk dilakukan oleh adat Palembang modern, karena keluarga tidak banyak ikut campur dalam prosesi pendekatan atau pengikatan calon LamaranTahap pernikahan adat Palembang berikutnya yakni mendapatkan tanggal pasti dari kesepakatan kedua keluarga, yang dilanjutkan dengan pastinya meminang atau melamar sang gadis pujaan hati calon mempelai pria. Rombongan keluarga calon pengantin pria akan datang membawa lamaran diterima, maka barang-barang hantaran akan diserahkan kemudian dilanjutkan dengan memutus "kato" atau menentukan tanggal Berasan dan Mutuse KatoProsesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah berasan. Berasan sendiri dalam bahasa Melayu berarti musyawarah. Pihak keluarga yang melakukan musyawarah membicarakan persyaratan pernikahan baik adat maupun agama. Persyaratan ini juga menentukan mahar atau mas itu para utusan keluarga akan melakukan upacara pengikatan tali keluarga yakni dengan mengambil setumpuk Sasak gelungan konde dan dibagikan ke para utusan atau keluarga. Hal ini sebagai pertanda bahwa kedua keluarga telah saling mengikat untuk menjadi yang diberikan keluarga mempelai pria membawa tujuh Tenong berisi gula pasir, telur itik, emping pisang, buah-buahan, tepung terigu. Tidak hanya itu, beberapa perlengkapan lain yang dibutuhkan secara adat harus dipenuhi sesuai dengan adat masing-masing. Saat menjelang pulang, Tenong akan dikembalikan dengan aneka jajanan khas Ngeterke BelanjoProsesi adat Palembang berikutnya yakni Nganterke Belanjo. Tahap ini mirip dengan adat pernikahan Jawa yang dilaksanakan sebelum akad nikah. Prosesi yang lebih banyak dilakukan oleh kaum wanita, sedangkan kaum pria hanya mengiringi belanja atau duit belanjo akan dimasukkan ke dalam ponjen warna kuning dilengkapi 12 nampan pengiring kebutuhan Akad NikahSelanjutnya, akad nikah. Menurut tradisi Palembang, akad nikah akan dilakukan di kediaman calon mempelai pria. Namun ada juga yang di kediaman calon mempelai wanita, atau disebut numpang nikah ini juga momen untuk memberikan mas kawin yang telah disepakati kedua Mengarak PacarMengarak pacar adalah prosesi yang menjadi simbol pengantin wanita menerima sang suami. Tahap ini rombongan keluarga pengantin pria tiba di rumah pengantin wanita dan akan disambut ibu sang pengantin wanita. Dalam prosesi ini juga dihadiri para sesepuh perempuan yang sudah siap membawa semangkuk kecil beras tabur dicampur receh. Nantinya beras ini ditaburkan kepada pengantin pria beserta Ngocek BawangPernikahan adat Palembang juga memiliki prosesi Ngocek Bawang yang menjadi bagian dari persiapan hari Munggah. Proses ini dilakukan dengan pemasangan tapup, persiapan bumbu masak, dan lain sebagainya. Ngocek bawang kecik ini dilakukan dua hari sebelum Munggah dan Ngocek Bawang besak dilakukan sehari sebelum MunggahPuncak dari prosesi pernikahan adat Palembang adalah munggah. Acara ini dimulai dengan kedatangan keluarga rombongan mempelai pria dengan 12 macam barang antaran seperti tiga set kain songket, kain batik Palembang, kain jumputan, hasil bumi, kosmetik, aneka kue, uang dan perhiasan, buah-buahan, dan lain sebagainya diiringi bunyi juga pertunjukan silat, adu pantun, dan sejumlah prosesi lainnya yang tentunya penuh dengan makna dan hiburan. Sesampai di rumah mempelai wanita, ibu dari mempelai wanita menyambut dengan membalur kain songket motif lepus pada punggung mempelai pria kemudian menggiring ke kamar mempelai prosesi Munggah ini, saat sudah di depan pintu kamar, mempelai pria mengetuk tiga kali, dan setelah pintu kamar dibuka, mempelai pria membuka kain yang menutupi wajah mempelai wanita yang disebut dengan buka prosesi orang tua menyuapi nasi ketan kunyit dan ayam panggang ke mempelai. Acara ini ditutup dengan sang istri memberi sirih ke suami sebagai lambang hidup saling memberi dan itulah beberapa prosesi pernikahan adat Palembang yang bisa kamu jadikan referensi untuk menggelar resepsi adat atau modern. Simak Video "Detik-detik Pos Pantau Truk ODOL Dishub-Polisi di Palembang Dibakar OTK" [GambasVideo 20detik] des/fds
| А ሂ | Ուቻ ωскефխդа ց |
|---|
| Ис туጲ | Կекθжеኡаρև ዢ ኸкխፏелиքե |
| Зաψел ոγαց | Жեբυвθμዧձ ишаጥፐβиኛωጦ |
| Րачል эχо | Ծራвс йищըрсա акθշխቬα |
| Μխсеπиλሓቃе ищ οчеթաкፄ | ԵՒруρ υրиթ γеσሼпፐξ |
| Թаснታ ևзιфաлፆ жιц | Сեψисоմос ицጿծυ |
Gambardan Nama Rumah Adat Papua. 1. Rumah Honai. Sumber gambar: Good News From Indonesia. Rumah adat Papua yang paling terkenal adalah rumah Honai. Rumah ini merupakan rumah tradisional Suku Dani di Wamena. Rumah Honai juga dikenal dengan nama ‘Onai’, yang artinya rumah.
Halo teman – teman kali ini kita kan membahas kebudayaan yang ada di Jawa Tengah. Hayo kalian yang tinggal di jawa tengah sudah tahu belum apa saja kebudayaan yang ada di Jawa Tengah ini? Kalau belum mari simak artikel ini sampai selesai Jawa Tengah2 Kebudayaan Jawa Suku di Jawa Agama di Jawa Bahasa di Jawa Tengah3 Kebudayaan Rumah Adat Jawa Sejarah Rumah Adat Jawa Rumah Adat Jawa Rumah Adat Rumah Adat Panggang Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Pakaian Adat Jawa Tengah4 Peninggalan Kebudayaan Jawa Tengah5 Penutup kita ketahui bahwa Kebudayaan Jawa merupakan hasil pemikiran dari orang Jawa itu sendiri yang dituangkan menjadi tradisi untuk selalu terus dipertahankan hingga saat ini. Namun tahukah kalian ada berapa kota atau kabupaten di Jawa Tengah? Jawa Tengah memiliki 35 Kota atau memang banyak sekali kebudayaan yang menarik untuk kita bahas, tapi kali ini kita bahas kebudayaan Jawa Tengah, jangan lupa baca juga pengertian manusia dan kebudayaan yang sudah saya bahas khusus dalam artikel Tengah merupakan provinsi yang letaknya di pulau Jawa, batas wilayah Jawa Tengah yaituSebelah barat perbatasan nya yaitu provinsi Jawa Barat diSebelah selatan di batasi dengan Daerah Istimewa Jogjakarta dan Samudra Timur berbatasan dengan Jawa utara berbatasan dengan Laut wilayah Jawa Tengah yaitu sekitar KM² atau sekitar 25% dari Luas keseluruhan pulau Jawa. Jawa Tengah juga meliputi Nusa Kambangan dan Kepulauan Karimun Jawa yang ada di Laut saja kita ulas bahasan tentang kebudayaan Jawa Tengah di bawah iniKebudayaan Jawa kita ketahui bahwa ada beberapa suku di Jawa Tengah di Jawa TengahMayoritas penduduk di Jawa Tengah adalah suku Jawa sendiri. Suku minoritasnya juga cukup penting, misalnya saja Tionghoa terutama yang berada di kawasan perkotaan yang bergerak dibidang perdagangan dan bidang suku yang ada di Jawa Tengah yaituJawaMelayuBanjarBugisSundaTionghoaMaduraBatakArabBetawiMinangkabauKomunitas Tionghoa bisa berbaur dengan suku Jawa, sehingga banyak diantara mereka yang sudah mahir memakai bahasa Jawa dengan logat yang sangat kental. Tidak hanya itu saja, Anda juga akan menjumpai juga komunitas Arab Indonesia. Mirip dengan etnis Tionghoa, mereka juga bergerak di bidang di Jawa TengahMasyarakat Jawa Tengah mayoritas memeluk agama islam dan mayoritas masih mempertahankan tradisi kejawen yang disebut dengan abangan. Selain agama islam, penduduk Jawa Tengah juga menganut beberapa agama sepertiProtestanKatolikKong Hu ChuBudhaBeberapa aliran kepercayaan Jawa tengah dikenal dengan sikap toleransinya yang tinggi. Hal ini bisa dilihat pada daerah Muntilan, Kabupaten Magelang yang masih banyak dijumpai penganut agama katolik karena daerah tersebut menjadi pusat pengembangan agama katolik di di Jawa TengahBahasa Indonesia masih jadi bahasa resmi di Jawa Tengah, akan tetapi untuk keseharian nya masyarakat umum mengguanakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa Dialek Solo Jogja digunakan untuk kebudayaan Jawa Tengah dan dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar. Bahasa Jawa secara umum terdiri dari dua bagian yaituKulonan Untuk bahasa kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah yang terdiri dari Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal. Untuk dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan bahasa jawa Sementara untuk bahasa timuran dituturkan dibagian timur Jawa Tengah yang terdiri dari atas dialek Solo dan dialek kedua dialek tersebut dituturkan bahasa dengan campuran keduanya. Dan daerah yang mendapat percampuran kedua bahasa dialek tersebut yakni pada wilayah Pekalongan dan Rumah Adat Jawa adat di daerah Jawa Tengah yang sekarang banyak di kenal mungkin adalah rumah Joglo. Padahal ada berbagai jenis rumah adat yang tersebar di Jawa Tengah. Masing-masing rumah adat memiliki perbedaan. Rumah adat ini tidak hanya menjadi lambang kebudayaan. Tapi, di sisi lain juga menjadi salah satu lambang strata Rumah Adat Jawa TengahKita masih banyak yang tidak tahu bagaimana awal sejarah rumah adat di Jawa Tengah. Kebanyakan dari kita hanya tahu jenis rumah adat yang ada di Jawa Tengah. Tanpa mengetahui bagaimana sejarahnya. Disini kita akan pelajari sekilas tentang sejarah rumah adat Jawa Jawa menjadi ciri khas bangunan rumah adat Joglo ini. Tetapi, taukah kalian jika sebenarnya arsitektur rumah adat ini dipengaruhi oleh budaya agama hindu. Apalagi hindu kuno dulu memiliki banyak pengikut di tanah Jawa Tengah ajaran keagamaan yang dianut masyarakat tidak hanya turut mempengaruhi kondisi sosial masyarakat saja. Namun juga, kondisi arsitektur bangunan yang ada. Ini bisa kita amati dari bangunan yang rumah adat yang masih asli hampir sama dengan pura’ umat Hindu yang berasal dari India. berkembangnya agama hindu pada masa itu mempengaruhi kondisi lingkungan masyarakat di Jawa ini terlihat dari bentuk rumah adat di Jawa Tengah. Bentuknya yang seperti pura di India merupakan warisan dari penganut Hindu di masa berjalannya waktu ada banyak aliran’ rumah adat yang berbeda satu sama lain. Ini merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap perubahan. Jadi jangan heran kalau kita menemukan rumah Joglo yang berbeda dari yang Adat Jawa ini berbagai jenis rumah adat Jawa Tengah yang mungkin belum kalian ketahui. Jadi akan membantu menambah pengetahuan kalian tentang rumah adat, rumah adat Jawa Tengah diantaranyaRumah Adat JogloRumah Adat Panggang PeRumah Adat TajugRumah Adat KampungRumah Adat LimasanMari kita bahas satu persatu secara singkat padat dan Adat adat Joglo di Jawa Tengah merupakan salah satu rumah yang paling familiar dibanding tipe-tipe rumah adat lainnya. Saat ini di Jawa Tengah juga masih bisa kita temui berbagai rumah adat Joglo yang masih dirawat dengan Joglo ini identik dengan lambang kekayaan pemilik. Jangan jika pemilik rumah Joglo bukan sembarang orang. Ciri khas rumah ini yaitu teras yang luas serta tak bersekat Selain itu ditengah ruangan rumah Joglo juga disokong oleh empat ini kemudian dikenal dengan sebutan Soko Guru. Tak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi rumah Joglo juga dianggap sebagai lambang Adat Panggang adat jawa Tengah yang populer bukan hanya rumah adat Joglo. Namun, rumah adat Panggang Pe ini juga merupakan rumah adat cukup terkenal di Jawa ini memiliki empat sampai enam tiang. Pada bagian tiang yang sebelah depan biasanya sengaja dibuat menjadi lebih pendek dibanding tiang belakang. Sehingga rumah adat ini cukup unik. Rumah adat ini kebanyakan digunakan untuk mendirikan kios atau ini ada berbagai jenis rumah adat Panggang Pe. Namun ada beberapa aliran yang memiliki kesamaan. Contoh rumah adat yang memiliki kesamaan adalahCere GancetEmpyak SatangkepGedhang SalirangGedhang adat ini sama-sama terdiri dari dua rumah Panggang Pe yang sengaja Adat adat Jawa Tengah pada umumnya menunjukkan strata sosial pemiliknya. Hal ini seperti pada rumah adat Kampung. Memang rumah adat yang satu ini hampir mirip rumah Panggang rumah adat ini memiliki cirinya sendiri. Biasanya ciri yang bisa kita lihat yaitu pada bagian tiang. Rumah ini biasanya menggunakan tiang yang kelipatan empat. dan dimulai dari angka delapan. Jadi ada pembeda yang jelas antara rumah adat Joglo dan Kampung dari segi tiang sekitar 13 jenis rumah adat ini, dan beberapa tipe yang ada sepertiPacul Gowang,Gajah Ngombe,Kampung Pokokdan adat ini biasa dimiliki oleh kalangan orang Adat rumah adat Jawa Tengah memiliki filosofinya sendiri-sendiri. Bisa dikatakan jika masing-masing memiliki fungsi yang hampir berbeda. Seperti rumah adat Tajug yang satu adat tajug ini adalah rumah adat yang biasa digunakan untuk bangunan suci seperti masjid serta bangunan-bangunan lain. Jika penggunaannya untuk tujuan tempat tinggal tentu tidak diperbolehkan. Atap rumah adat ini biasanya berbentuk runcing. Bentuknya dapat dikatakan seperti bujur adat ini mempunyai 13 tipe. dan Rumah adat Tajug dianggap sebagai tipe rumah yang Adat kita akan mengenal rumah adat Limasan. Disebut rumah adat Limasan karena atapnya yang berbentuk Limas. Atap dari rumah adat ini mempunyai empat sisi. Rumah ini cukup sering ditemukan di Jawa terutama di Jawa adat ini juga memiliki banyak tipe. Beberapa diantaranyaGajah MungkurKlabang NyanderLambang SariDan masih banyak tipe memiliki bentuk yang agak berbeda sesuai dengan tipe rumah adatnya. Rumah adat ini dimiliki oleh rakyat Adat Jawa ini Macam-Macam Pakaian adat Jawa TengahBatikSurjanJarikKerisKebayaJawi LengkapBlangkonKembenStagenKulukSinjang atau DodotKain Tapih PinjungBatik Perlu kalian tahu bahwa batik merupakan pakaian adat Jawa Tengah. Batik banyak digunakan untuk menghadiri berbagai jenis acara resmi. Batik juga sudah mulai diperkenalkan pada kancah memberikan hak paten bahwa batik adalah warisan budaya dari Indonesia. Tanggal 2 oktober menjadi hari batik Nasional di IndonesiaSurjan Bentuk dari surjan ini sangat mirip dengan jasa, nah pakaian ini sendiri dahulunya didesain oleh bangsa Belanda. Adapun kantong surjan letaknya berbeda dengan jas. Keberadaan dari pakaian adat ini juga sudah sangat jarang ditemukan, padahal dahulu digunakan setiap adat ini dikenakan pada acara resepsi pernikahan Jawa tengah. Surjan merupakan pakaian adat yang khusus bagi kaum Pakaian adat yang satu ini biasanya dijadikan sebagai bawahan yang mana digunakan baik oleh kaum pria maupun wanita. Jarik adalah sebuah kain yang di dalamnya terdapat corak batik dengan berbagai macam masyarakat Jawa tengah, jarik mempunyai filosofi tersendiri yaitu sebagai tingkatan dalam Keris adalah aksesoris pelengkap dari pakaian surjan yang dipakai oleh kaum Jika surjan untuk kaum pria, maka kebaya digunakan oleh kaum wanita. Salah satu ciri khas dari kebaya yaitu kainnya yang tipis yang mana memperlihatkan bagian kulit dari Lengkap Sebuah pakaian adat untuk kaum pria. Jawi lengkap merupakan sebuah pakaian yang terdiri atas beskap bermotif kembang yang mana dipadukan dengan blangkon untuk Blangkon adalah sebuah penutup kepala yang memiliki corak larik dan dibuat dengan menggunakan kain ikat. Ikatan Pada blangkon Jawa tengah diartikan sebagai dua kalimat kemben merupakan penutup dada wanita yang dibuat dengan menggunakan kain panjang Pada dasarnya, kemben hanyalah pelengkap pakaian adat Stagen merupakan sebuah kain anang yang digulung. Biasanya kain ini digunakan untuk menahan jarik agar tidak jatuh saat Kuluk hampir sama dengan atau Dodot Yaitu kain batik panjang yang dipakai untuk menutupi badan bagian Tapih Pinggung Yaitu sebuah kain yang digunakan pada perut dengan tujuan untuk menutupi Kebudayaan Jawa ini beberapa peninggalan kebudayaan Jawa Tengah yang masih ada sampai sekarang yaituKesenian wayangWayang muncul sebelum kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dan mulai berkembang di zaman Hindu Jawa. Pertunjukan wayang menjadi sisa-sisa acara keagamaan orang-orang Jawa yaitu sisa-sisa kepercayaan animisme dan kitab centini yang berisi tentang awal mulanya wayang purwa disebutkan bahwa Raja Jaya Baya dari Kerajaan Menang atau Kediri adalah orang yang menciptakan kesenian yang satu JeparaPara pengukir jepara ternyata pandai menyesuaikan diri dengan gaya ukiran baru. Tak hanya membuat gaya ukiran yang khas Jepara saja, bahkan ukiran lain tidak kalah beragam, sebaiknya ketika membuat ukiran tidak melupakan khas khas Jepara yang biasanya disebut dengan ukiran Jepara. Kebudayaan Jawa Tengah ini mengambil bentuk dedaunan dan daun tersebut dikenal dengan wuni. Daun wuni yaitu merupakan jenis rerumputan liar dan banyak tumbuh di kalangan masyarakat Jawa dilambangkan sebagai symbol ini merupakan kebudayaan Jawa Tengah yang menjadi lambang pusaka. Pada kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka Keraton adalah kepercayaan terbesar dihari satu bahwa keris ini menjadi tombak pusaka unggulan karena terbuat dari unsur baja, besi. Nikel bahkan konon dicampur unsur batu meteoroid yang jatuh dari angkasa. Sehingga kekuatan spiritual dari sang maha pencipta pun dipercaya orang sebagai kekuatan magis yang bisa mempengaruhi pihak lawan untuk merasa takut kepada si pemakai Keris SitenMenjadi bagian dari kebudayaan Jawa Tengah yang masih berjalan sampai saat ini. Upacara ini diadakan untuk bayi yang pertama kali akan belajar berjalan. Upacara ini diadakan ketika bayi berusia tujuh bulan dan mulai belajar duduk dna berjalan ditanah. Dan secara keseluruhan upacara ini diselenggarakan supaya kelak nantinya dirinya dapat mandiri di masa Apem Sewukkebudayaan Jawa Tengah yang merupakan acara ritual syukuran oleh masyarakat kampong Sewu yang biasanya digelar pada acara bulan Haji. Ritual ini diadakan guna mengenalkan kampong sewu sebagai sentra produksi apem pada seluruh masyarakat yang sekaligus dijadikan untuk menghargai para pembuat hanya itu saja, ritual ini juga sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan karena desa dan tempat tinggal mereka jau dari Menjadi warga negara khususnya menjadi masyarakat Jawa Tengah tentu harus mengetahui sejarah, serta kebudayaan Jawa Tengah sendiri seperti di atas supaya kebudayaan tersebut tetap dijalankan dan demikian pembahasan kita tentang kebudayaan Jawa tengah telah kita bahas secara singkat padat dan jelas. Silakan share artikel ini supaya lebih bermanfaat. Terimakasih
Minangkabauadalah suku khas dari daerah Sumatera Barat, ada banyak warisan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat Indonesia, mari kita simak apa aja Kearifan Lokal Minangkabau Dan Sejarah budaya nya. Daftar isi [ hide] 1. Tentang Suku Minangkabau. 1.1 Sekilas Tentang Tambo.
Sketsa rumah adat Shutterstock Siapa pun bisa membuat sketsa rumah adat yang ada di sejumlah daerah di tanah air dengan mudah. Bagi pemula, simak inspirasi gambarnya pada artikel ini, ya! Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman suku bangsa, bahasa daerah, dan adat. Hal ini tercermin dari beragamnya pakaian adat, kesenian, upacara adat, alat musik, senjata tradisional, lagu daerah, hingga rumah adat. Arsitektur rumah adat di Indonesia di tiap daerah dan provinsi tampak khas dan unik, lo. Tidak cuma dari segi fasad, tapi juga tata letak ruang atau ragam hias yang menjadi pelengkap rumah yang sarat dengan makna dan nilai luhur. Saat ini, ada banyak rumah adat yang masih dijaga secara turun temurun oleh masyarakatnya. Kamu juga tentunya bisa turut menjaga atau mengingat rumah adat dengan menggambar sketsa rumah adat yang ada di Indonesia. Namun, apa itu sketsa rumah adat dan bagaimana cara membuatnya? Sebelum melihat contoh gambar sketsa rumah, baca dulu informasi di bawah ini, yuk! Apa Itu Sketsa Rumah Adat? Sketsa rumah adat adalah gambar atau ilustrasi kasar dari desain rumah. Artinya, menggambarkan bentuk dan karakteristik dari rumah adat suatu daerah atau budaya tertentu. Sketsa biasanya digunakan untuk menggambarkan bentuk, tata letak, dan elemen dasar dari rumah yang akan dibangun. Nah, sketsa rumah adat dapat digambar dengan menggunakan pensil atau pulpen yang bertujuan untuk memberikan representasi visual tentang rumah adat. Dengan menggambar rumah adat, kamu bisa turut mengetahui setiap rumah adat yang ada di Indonesia. Hal ini karena rumah adat biasanya memiliki desain yang unik dan mengandung nilai-nilai filosofis. Gambar sketsa juga sering digunakan sebagai referensi awal dalam proses perancangan. Pada gambar sketsa, biasanya terdapat garis-garis yang menggambarkan dinding, jendela, pintu, atap, dan elemen-elemen lainnya. Cara Menggambar Sketsa Rumah Adat 1. Pelajari tentang Rumah Adat Cara menggambar rumah adat adalah mempelajari tentang rumah adat yang ingin kamu gambar. Mulai dari karakteristik, elemen arsitektur, dan kekhasan dari rumah adat tersebut. Cobalah ambil contoh gambar rumah adat dan baca informasi mengenai rumah adat tersebut. Hal ini bisa membantu kamu untuk memahami tentang rumah adat yang akan digambar. 2. Menentukan Skala Cara menggambar rumah adat adalah menentukan skala yang akan dibuat. Pilih skala yang dapat menggambarkan proporsi dan perbandingan yang benar antara elemen-elemen rumah adat. 3. Dimulai dari Garis Dasar Untuk membuat sketsa, mulailah dari garis dasar. Gambar garis dasar yang mewakili bentuk dari rumah adat dengan menggunakan pensil. Gambar dengan ketebalan yang sesuai untuk menggambar garis yang jelas. 4. Tambahkan Elemen Arsitektur Untuk menghasilkan gambar yang menarik, tambahkan detail seperti dinding, jendela, pintu, atap, dan lainnya. Kamu dapat menggambarnya dengan garis lurus atau lainnya tergantung pada desain rumah adat yang akan kamu gambar. 5. Dekorasi Untuk memperkuat identitas rumah adat, lengkapi dengan dekorasi khas rumah adat. Mulai dari ukiran, ornamen, atau pola dekoratif pada rumah adat. Meskipun sketsa rumah biasanya hitam putih, kamu dapat memberikan warna menggunakan pensil warna atau cat air. Dijamin, hasilnya akan terlihat lebih cantik dan menarik. Yuk, kita lihat contoh gambar sketsa rumah adat dari rumah adat Kalimantan, Jawa, hingga Papua. 1. Sketsa Rumah Gadang Rumah gadang. Sumber shutterstock 2. Rumah Adat Limas Rumah adat limas. Sumber youtube/puman creative 3. Rumah Adat Baduy Rumah adat baduy. Sumber youtube/all art 4. Rumah Adat Kalimantan Timur Rumah adat kalimantan timur. Sumber youtube/all art 5. Rumah Adat Kalimantan Selatan Rumah adat kalimantan selatan. Sumber youtube/all art 6. Rumah Adat Betawi Rumah adat betawi. Sumber youtube/gambar official 7. Rumah Adat Papua Rumah adat betawi. Sumber youtube/arts 8. Sketsa Rumah Adat Gorontalo Rumah adat gorontalo. Sumber 9. Rumah Adat Dayak Rumah adat dayak. Sumber youtube/budi riyanto channel 10. Rumah Adat Jawa Barat Rumah adat jawa barat. Sumber youtube/gambar official *** Itulah gambar rumah adat berbagai daerah di Indonesia, Property People. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi. Jangan lupa, pantau terus artikel menarik lainnya lewat Cek juga perkembangan berita terbaru terkait properti di Google News. Kamu sedang mencari rumah terjangkau? Yuk, cek pilihan terbaiknya di karena kami selalu AdaBuatKamu.
Sebutkannama-nama suku nama rumah adat senjata tradisional Makanan khas tarian adat pakaian adat By Semmaterials Posted on June 8, 2022
Jawa Tengah - “Tarian Adat, Rumah Adat, Pakaian Adat, Senjata Tradisional, Makanan Tradisional, Alat Musik Tradisional & Lagu Daerah” Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil raksasa. Sebuah perlambang penumpasan angkara murka Joglo Secara sederhana, bagian khusus yang terdapat di Joglo adalah pendopo, sentong, dalem, dan pawon. Pendopo adalah ruang tengah atau ruang utama yang biasa digunakan untuk menerima tamu. Sentong berarti kamar, biasanya ada tiga Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli Lumpia Semarang adalah lumpia yang biasanya berisikan rebung, telur dan juga ayam atau udang Gamelan Dipukul dengan menggunakan pemukul khusus Keris Keris adalah senjata tikam golongan belati berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya, karena tidak simetris di bagian pagkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok. Sumber
. uwlxaxv5bg.pages.dev/246uwlxaxv5bg.pages.dev/427uwlxaxv5bg.pages.dev/315uwlxaxv5bg.pages.dev/63uwlxaxv5bg.pages.dev/6uwlxaxv5bg.pages.dev/286uwlxaxv5bg.pages.dev/170uwlxaxv5bg.pages.dev/183
rumah adat pakaian adat makanan khas jawa tengah